Rabu 19 Sep 2018 03:23 WIB

Ditemukan Jarum Jahit di Dalam Stroberi di Australia

Warga disarankan memotong stoberi dulu sebelum dimakan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Stroberi
Foto: flickr
Stroberi

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kepolisian Australia menemukan jarum jahit di dalam sebuah apel dan pisang. Hal tersebut membuat masyarakat takut dan akhirnya berdampak pada industri stroberi di Australia.

Sejak pekan lalu, warga Australia di setiap negara bagian melaporkan telah menemukan jarum yang disembunyikan di dalam stroberi punnets. Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, menyebut kejadian ini sebagai kejahatan yang kejam. Ia memerintahkan pengawas makanan nasional Australia untuk membantu mengatasi ketakutan itu.

Polisi mengatakan kasus ditemukannya jarum di dalam buah apel dan pisang, di mana keduanya terjadi di Sydney, telah berhasil diisolasi. Namun, mereka juga menjelaskan, terdapat lebih dari 20 kasus yang melibatkan buah stroberi di New South Wales.

Kasus pertama muncul di Queensland. Di negara bagian tersebut, pihak berwenang mengatakan, mereka tengah menyelidiki apakah fenomena ini disebabkan oleh seseorang atau kelompok tertentu. Dalam kasus yang paling serius, ada seorang pria yang dibawa ke rumah sakit pada pekan lalu setelah memakan stroberi yang di dalamnya terdapat jarum.

Dalam mengantisipasi kepanikan yang terjadi di masyarakat, polisi setempat telah meningkatkan peringatan terhadap pihak-pihak yang mencoba melakukan hal serupa. Polisi mengatakan, pelaku dan mereka yang membuat laporan palsu akan dapat dikenakan hukuman 10 tahun penjara.

Ketakutan tersebut kemudian menyebar ke Victoria, wilayah Ibu Kota Australia, Australia Selatan, Tasmania, dan Australia Barat. Beberapa merek stroberi di wilayah tersebut telah ditarik. Pedagang terbesar Selandia Baru pun telah berhenti menjual stroberi sebagai tindakan pencegahan.

Para pejabat kesehatan telah menyarankan warga Australia untuk memotong stroberi terlebih dahulu sebelum kemudian memakannya. Hunt mengatakan, kejahatan ini merupakan kejahatan yang sangat kejam.

"Ini adalah kejahatan yang sangat kejam dan ini merupakan serangan umum terhadap masyarakat," kata Hunt di akhir pekan dikutip dari laman BBC, Rabu (19/9).

Kepolisian Queensland mengatakan, rantai pasokan yang rumit dalam industri stroberi membuat penyelidikan atas kasus ini menjadi lambat. Dua negara telah menawarkan hadiah senilai 100 ribu dolar Australia untuk mendapatkan informasi mengenai dalang kasus ini.

Di Australia Barat, Perdana Menteri Mark McGowan mengatakan, orang-orang yang merusak buah merupakan orang yang jahat dan mempertaruhkan nyawa orang lain.

Akibat kejadian ini, harga stroberi di Australia mengalami penurunan. Bahkan, berdasarkan laporan media lokal Australia Barat, harga stroberi di Australia Barat saat ini berada di bawah biaya produksi.

Seorang manajer peternakan beri bernama Gavin Scurr meminta masyarakat untuk terus membeli stroberi. Ia menyebutkan, rentetan kasus yang terjadi membuat industri stroberi bertekuk lutut.

"Ada beberapa kasus dalam 100 juta keranjang (yang ada), tetapi itu benar-benar membuat industri kami bertekuk lutut," kata Scurr.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement