Kamis 20 Sep 2018 18:00 WIB

Cina Berharap Amerika Serikat Akhiri Perang Dagang

Cina mengaku terpaksa mengambil langkah balasan menaikkan tarif impor.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Perdagangan Cina berharap Amerika dapat menunjukkan ketulusan dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memperbaiki perilaku mereka di pasar Global. Pada pekan ini eskalasi perang dagang antardua negera tersebut semakin meningkat.

"Cina terpaksa untuk mengambil langkah-langkah balasan, dan semua langkah tersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan Cina sendiri," kata juru bicara Kementerian Perdagangan Cina Gao Feng, Kamis (20/9).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Cina berusaha mempengaruhi jalannya pemilu jeda. Trump menuduh Cina ingin membuat para petani dan pekerja industri untuk menentangnya dengan meningkatkan tarif bea masuk komoditas pertanian Amerika ke Cina.

Pada 2 April lalu Cina memang mengenakan tarif impor senilai 3 miliar dolar AS produk dari AS termasuk buah-buahan segar, kacang-kacangan, anggur, dan daging babi. Langkah tersebut sebagai balasan AS mengusulkan tarif impor yang terkait dengan transfer teknologi, hak kekayaan intelektual, dan inovasi.

AS juga mengancam akan melaporkan Cina ke WTO dan membatasi investasi dari Cina. Feng mengatakan langkah-langkah Cina dalam perang dagang ini tidak ada hubungannya dengan politik AS. 

"Langkah-langkah tersebut juga dimaksudkan untuk melindungi perdagangan global yang bebas dan tidak ada hubungannya dengan politik domestik di AS," kata Feng.

Dalam jumpa pers mingguan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan Cina ini Feng tidak menjawab pertanyaan seputar babak baru perang dagang dengan Amerika. Perang dagang ini dikhawatirkan akan meningkatkan pengangguran di kedua belah pihak karena mengancam arus uang dan pertumbuhan ekonomi.

"Situasi ekonomi saat ini memang tidak baik, dan itu bisa berlangsung lebih lama dari yang dipikirkan orang," kata pendiri Alibaba Group dan pengusaha paling kaya dan berpengaruh di Cina, Jack Ma.

Jack Ma yang juga dikenal sebagai pendukung globalisasi pesimis dengan perang dagang ini. Menurutnya perang dagang hanya akan merusakan perekonomian kedua negara. Menurutnya perang dagang ini bisa berlangsung bertahun-tahun.

"Orang-orang harus siap menghadapi ketegangan antara Cina-Amerika ini selama 20 tahun kedepan," kata Jack Ma, di World Economic Forum di Tianjin, Cina.

Dua tahun yang lalu Jack Ma sempat bertemu dengan Donald Trump. Saat itu ia berjanji akan membawa Usaha Kecil Menengah (UKM) Amerika ke dalam platform yang ia miliki agar bisa dijual ke Cina. Tapi Jack mengatakan karena perang dagang ini ia tidak bisa memenuhi janjinya tersebut.  "Dengan situasi seperti ini hancur sudah premis aslinya, tidak ada cara untuk menepati janji itu," kata Jack Ma.

Perusahaan-perusahaan Cina yang memiliki pabrik-pabrik di Amerika juga akan mengalami kenaikan biaya produksi. Karena mereka harus mengeluarkan biaya kapal untuk mengirim kembali produk mereka ke Cina.

Salah satu perusahaan Cina Haier Grup dua tahun yang lalu membeli perusahaan unit General Eletric. Perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga di AS itu kabarnya berencana berhenti menjual produk mereka di Cina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement