Jumat 21 Sep 2018 15:22 WIB

Sebelum Wafat, Presiden Vietnam Pernah Bertemu dengan Jokowi

Presiden Vietnam meninggal karena sakit keras.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kiri) disambut Presiden Vietnam Tran Dai Quang (kanan) saat akan melakukan dialog antara pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Presiden Joko Widodo (kiri) disambut Presiden Vietnam Tran Dai Quang (kanan) saat akan melakukan dialog antara pimpinan negara ekonomi dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Presiden Vietnam Tran Dai Quang meninggal dunia. Televisi maupun media Vietnam melaporkan wafatnya sang presiden pada Jumat (21/9).

Presiden Tran meninggal lantaran sakit keras yang dideritanya.  "Sakit keras meski ada upaya dari dokter lokal dan internasional dan para profesor," Stasiun Televisi Vietnam melaporkan, Jumat (21/9).

Presiden Quang dikabarkan sakit sejak satu bulan. Namun ia sempat terlihat terakhir dalam acara resmi saat menerima kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo pada 11 September lalu.

Saat itu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Vietnam Van Phong Chu Tich Nuoc di Hanoi. Presiden mendapat sambutan hangat dari Presiden Tran Dai Quang beserta Ibu Negara Vietnam Nguyen Thi Hien. Presiden disambut oleh anak-anak yang mengibarkan bendera kedua negara.

Baca juga, Presiden Vietnam Tran Dai Quang Meninggal Dunia.

Rangkaian upacara kenegaraan berlanjut dengan pemeriksaan barisan kehormatan setelah sebelumnya dikumandangkan lagu kebangsaan kedua negara. Presiden Jokowi dan Presiden Tran Dai Quang kemudian saling memperkenalkan delegasi yang dibawa mereka.

Setelah itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara disuguhi parade militer sebelum berlanjut ke pertemuan tête-à-tête dan pertemuan bilateral delegasi kedua negara.

Sebelum menjadi presiden, Tran sempat menjabat sebagai Menteri Keamanan Publik. Kementerian ini memiliki kewenangan yang luas termasuk menghimpun data intelijen dan menggagalkan ancaman domestik maupun asing terhadap Partai Komunis Vietnam.

Ia lahir di sebuah desa kecil 115 kilometer sebelah selatan Hanoi. Jabatannya naik melalui partai komunis dari Jendral Polisi sampai anggota Politbiro Vietnam, sebuah badan yang memiliki pengaruh kuat di pemerintahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement