REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Insiden pengeboman terjadi di sebuah tempat pemungutan suara di Ibu Kota Kabul, Afghanistan, Sabtu (20/10). Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas dan 25 lainnya mengalami luka-luka.
Saat ini Afghanistan tengah menggelar pemilihan parlemen. Berdasarkan laporan pihak berwenang, diantara mereka yang tewas adalah 15 warga sipil dan lima lainnya petugas kepolisian.
Selain itu, sejumlah insiden ledakan bom juga dilaporkan terjadi di beberapa tempat pemungutan suara lainnya. Puluhan pemilih disebut mengalami luka-luka.
Pemilihan parlemen di Afghanistan telah mengalami keterlambatan selama tiga tahun. Berbagai faktor, khususnya keamanan menjadi alasan utama pemilihan di negara Timur Tengah itu harus ditunda terlebih dahulu.
Penyebab utama pemilihan ditunda adalah adanya ancaman dari Taliban dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok-kelompok militan tersebut disebut kerap mengintimidasi para pemilih untuk tidak menggunakan hak suara mereka serta memboikot pemilihan umum.