Selasa 23 Oct 2018 10:18 WIB

Cina Resmikan Jembatan Laut Terpanjang di Dunia

Pembangunan jembatan dimulai pada 2009.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
jembatan laut terpanjang di dunia yang menghubungkan Hong Kong, Makau, dan Cina daratan.
Foto: CNN
jembatan laut terpanjang di dunia yang menghubungkan Hong Kong, Makau, dan Cina daratan.

REPUBLIKA.CO.ID, ZHUHAI -- Cina meresmikan jembatan laut terpanjang di dunia yang menghubungkan Hong Kong, Makau, dan Cina daratan. Upacara peresmian dihadiri oleh Presiden Cina Xi Jinping di Kota Zhuhai, pada Selasa (23/10).

Jalur penyeberangan sepanjang 55 kilometer ini meliputi jalan yang berliku dan terowongan bawah air. Jembatan khususnya menghubungkan pulau Lantau di Hong Kong ke Zhuhai dan daerah Macau, di seberang perairan Pearl River Estuary.

Proyek ini adalah proyek infrastruktur besar kedua yang mengikat Hong Kong dengan daratan Cina. Bulan lalu, sambungan rel kereta berkecepatan tinggi juga diluncurkan.

Kritikus mengatakan jembatan bernilai miliaran dolar itu adalah salah satu cara untuk mengintegrasikan Hong Kong ke Cina. Jembatan tersebut akan dibuka untuk lalu lintas pada Rabu (24/20), sehari setelah upacara peresmian.

Pembangunan jembatan dimulai pada 2009 dan sempat terhalang oleh penundaan, pembengkakan anggaran, penuntutan korupsi, dan kematian pekerja konstruksi. Para pendukung proyek mempromosikannya sebagai sebuah keajaiban teknik yang juga akan mendorong dunia bisnis dan memangkas waktu perjalanan.

Menurut Departemen Transportasi, bagian utama jembatan dianggap sebagai wilayah Cina daratan. Mobil dan pengemudi dari Hong Kong yang melintasinya harus mematuhi hukum dan peraturan di daratan.

Penduduk Hong Kong hanya akan diberikan izin untuk menyeberang ke Zhuhai jika mereka memenuhi kriteria yang sangat selektif, termasuk memegang posisi jabatan pemerintahan tertentu atau memberikan kontribusi besar bagi badan amal di provinsi Guangdong, Cina selatan.

"Sepertinya investasi besar ini menggunakan uang dari pembayar pajak Hong Kong ... namun itu tidak terbuka untuk kita sama sekali," kata seorang warga Hong Kong di situs South China Morning Post.

Beberapa media Hong Kong melaporkan, kondisi fisik pengemudi akan dipantau oleh kamera pengintai, termasuk peringatan yang dikirim jika pengemudi menguap lebih dari tiga kali dalam 20 detik. Data seperti denyut jantung pengemudi dan tekanan darah juga akan dikumpulkan melalui perangkat yang dapat dikirim ke pusat kendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement