Selasa 13 Nov 2018 14:48 WIB

Erdogan: Rekaman Pembunuhan Khashoggi Mengerikan

Rekaman pembunuhan Khashoggi telah dibagikan ke beberapa negara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: AP/Virginia Mayo, File
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, rekaman audio yang memperdengarkan detik-detik pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi sangat mengerikan. Kendati demikian, ia menyebut, Turki tak akan menyembunyikan apa pun hal yang berkaitan dengan kasus Khashoggi.

“Rekamannya benar-benar mengerikan. Memang ketika petugas intelijen Saudi mendengarkannya. Dia sangat terkejut dan berkata, 'yang ini pasti telah menggunakan heroin, hanya seorang yang menggunakan heroin yang akan melakukan hal ini',” kata Erdogan pada Selasa (13/11).

Ia mengungkapkan rekaman audio pembunuhan Khashoggi itu telah dibagikan ke beberapa negara. Mereka termasuk Saudi, Amerika Serikat (AS), Prancis, Kanada, Jerman, Inggris

“Organisasi intelijen kami tidak menyembunyikan apa pun. Kami memutarnya (rekaman audio pembunuhan Khashoggi) untuk semua yang menginginkan,” ujarnya.

Baca juga, Erdogan: Pembunuhan Khashoggi Direncanakan dan Brutal.

Erdogan mengatakan sudah jelas pembunuhan terhadap Khashoggi direncanakan. Perintah itu datang dari pejabat tinggi otoritas Saudi. Kendati demikian, Erdogan ragu perintah pembunuhan Khashoggi bersumber dari Raja Salman bin Abdulaziz.

“Itu harus diungkapkan siapa yang memberi mereka (para pelaku) perintah untuk membunuh,” ucapnya.

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Menurutnya, Putra Mahkota Kerajaan Saudi Pangeran Muhammad bin Salman telah berjanji kepadanya akan menuntaskan kasus ini. “Kami menunggu dengan sabar,” kata Erdogan.

Sebelumnya, Erdogan telah meminta Pemerintah Saudi mengekstradisi ke-18 pelaku yang kini telah ditahan karena diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Erdogan menghendaki agar mereka menjalani proses hukum di negaranya. Namun, Riyadh menegaskan bahwa para pelaku akan diadili di sana.

Khashoggi dinyatakan hilang saat mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Ia dikonfirmasi telah dibunuh. Namun, hingga kini jasadnya belum ditemukan.

Kepolisian Turki telah menghentikan proses pencarian jasad Khashoggi. Hal itu terjadi setelah beredar laporan bahwa tubuh Khashoggi sudah dilenyapkan dengan menggunakan zat asam florida.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement