Jumat 16 Nov 2018 08:45 WIB

Aneh! Menteri Siber Jepang Justru tak Pernah Pakai Komputer

Pengakuan Sakurada menjadi guyonan di media sosial.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Komputer
Foto: VOA
Komputer

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Jepang yang bertanggung jawab atas masalah keamanan siber, Yoshitaka Sakurada (68 tahun) mengaku tidak pernah menggunakan komputer di sepanjang kehidupan profesionalnya. Ia juga tampak bingung oleh konsep USB.

Sakurada adalah wakil kepala kantor strategi keamanan siber Pemerintah Jepang. Ia juga menjabat sebagai menteri bertanggung jawab atas Olimpiade dan Paralimpiade yang akan diselenggarakan Tokyo pada 2020.

Namun pada Rabu (14/11), di parlemen dia mengakui dia tidak pernah menggunakan komputer. “Sejak usia 25 tahun, saya telah menginstruksikan karyawan dan sekretaris saya, jadi saya tidak menggunakan komputer sendiri,” kata dia dalam menanggapi pertanyaan oposisi, dikutip the Guardian.

Dia juga tampak bingung ketika ditanya apakah USB digunakan di fasilitas nuklir Jepang. Pernyataannya disambut dengan ketidakpercayaan oleh anggota parlemen oposisi.

"Tidak dapat dipercaya seseorang yang belum pernah menyentuh komputer dapat bertanggung jawab atas kebijakan keamanan siber," kata seorang anggota parlemen oposisi, Masato Imai.

Sakurada menyalahkan anggota oposisi Renho Murata atas penampilannya yang tidak mengesankan di parlemen. Ia mengeluh karena tidak diberikan bocoran pertanyaan yang akan diajukan sebelumnya.

"Karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya tentang pertanyaan-pertanyaan itu, saya tidak tahu apa yang akan ditanyakan pada sesi itu," ujar Sakurada.

Ketika Renho bertanya kepadanya berapa banyak dana yang akan disumbangkan pemerintah pusat untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020, dia menjawab, "1.500 yen", yang tak lebih dari 13 dolar AS. Jumlah yang sebenarnya adalah 150 miliar yen.

Pernyataan Sakurada juga telah menuai banyak komentar di jejaring sosial. "Apakah dia tidak merasa malu? Saat ini setiap presiden perusahaan menggunakan PC. Dia bahkan tidak tahu apa itu USB. Astaga," tulis seorang pengguna Twitter.

Sementara pengguna lainnya membuat lelucon terkait Sakurada. “Jika seorang peretas menargetkan Menteri Sakurada, mereka tidak akan dapat mencuri informasi apa pun. Memang itu mungkin jenis sistem keamanan terkuat!" kata seorang pengguna lain.

Sakurada telah menjabat di posisinya selama lebih dari sebulan. Ia ditunjuk dalam perombakan kabinet setelah terpilihnya kembali Perdana Menteri Shinzo Abe sebagai kepala partai politiknya.

Awal bulan ini dia mengaku tidak tahu apa-apa tentang rencana menteri olahraga Korea Utara (Korut) untuk menghadiri pertemuan di Tokyo pada akhir bulan. Pertemuan itu akan melanggar larangan para pejabat rezim Korut untuk memasuki Jepang.

Dia juga menyatakan tidak tahu jika Thomas Bach, Presiden Komite Olimpiade Internasional, telah meminta pemimpin Korut Kim Jong-un pada Maret lalu untuk mengizinkan atlet negaranya ambil bagian dalam Olimpiade 2020.

"Ini bukan sesuatu yang harus saya campuri dalam kapasitas saya. Ini di luar yurisdiksi saya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement