Kamis 06 Dec 2018 16:02 WIB

Bisakah LGBT Ubah Keadaannya Lewat Ruqyah?

Berbagai agama memiliki kemiripan: doa dan pembacaan ayat-ayat untuk proses penyembuh

Ribuan orang ikut turun ke jalan di kota Padang untuk menyaksikan penandatanganan deklarasi anti kemaksiatan.
Foto: ABC News
Ribuan orang ikut turun ke jalan di kota Padang untuk menyaksikan penandatanganan deklarasi anti kemaksiatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pertengahan bulan November lalu ribuan orang di kota Padang, Sumatra Barat, dilaporkan menghadiri Deklarasi "Padang Anti Maksiat". Tujuan untuk memberantas perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), yang dianggap banyak orang sebagai perilaku menyimpang.

Aksi turun ke jalan yang digelar di GOR H Agus Salim yang digelar Ahad (18/11) lalu juga dihadiri oleh Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah. Ia meminta para pelaku masiat dan pembeking untuk bertobat.

Sementara itu, sejumlah media melaporkan kepolisian di kota Padang telah menangkap 19 pasangan yang dianggap perlu mendapat dukungan psikologis dan rehabilitasi. Sepuluh diantaranya adalah perempuan yang diidentifikasi sebagai lesbian dan delapan orang transgender.

Ada keyakinan bahwa penyuka sesama dan transgender disebabkan oleh gangguan kesehatan mental, yang dipicu oleh pengaruh jin. Karenanya sejumlah pihak juga percaya keadaan LGBT bisa diubah melalui ruqyah, karena praktik ruqyah sendiri menggunakan praktik sesuai ajaran Islam. Bahkan ada pula stasiun televisi di Indonesia yang memiliki acara khusus yang menunjukkan proses ruqyah untuk menyembuhkan penyakit fisik dan mental.

ABC menemukan satu episode di acara tersebut yang menampilkan seorang pria gay yang diduga mendapat pengaruh jin. Dalam tayangan tersebut pria tersebut beberapa kali terlihat menangis, menjerit, gemetaran, saat seorang ustadz membacakan ayat-ayat Al Quran.

Ustadz Aris Fathoni dari Asosiasi Ruqyah Syar'iyyah Indonesia mengatakan kepada ABC bahwa dalam ruqyah untuk "menyembuhkan" LGBT adalah dengan membaca ayat-ayat Quran sambil juga memukul sapu lidi ke punggung pasiennya. Tapi ia menegaskan jika pukulannya tidaklah berlebihan dan "masih bisa terukur". Metode ini ia akui sebagai upaya untuk membuat jera kepada pasiennya.

Ustadz Aris mengklaim jika ruqyah bisa mengatasi semua penyakit "medis dan nonmedis", termasuk LGBT yang dianggapnya sebagai penyakit mental dan gangguan jin. "Ada sejumlah kasus yang bereaksi, artinya mereka tidaklah dan ada gangguan jin dalam tubuh mereka, sehingga mendorong mereka melakukannya [homoseksual]," katanya.

Kepada ABC News, Ustadz Aris juga mengaku pernah "menyembuhkan" pria gay di awal tahun 2000-an, yang menurutnya sekarang sudah menikah dan memiliki anak.

Bersambung ke halaman berikutnya...

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-12-06/ruqyah-jadi-terapi-untuk-ubah-kondisi-lgbt/10588940
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement