Rabu 09 Jan 2019 11:10 WIB

Cina Ingin Timbal Balik dalam Kesepakatan Dagang dengan AS

Cina dan AS berunding untuk akhiri perang dagang.

Red: Nur Aini
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina tertarik untuk mengakhiri sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat. Akan tetapi, Cina meminta kesepakatan yang dibuat menguntungkan kedua belah pihak.

Surat kabar nasional China Daily pada Rabu menyatakan pejabat AS dan Cina sedang melakukan perundingan di Beijing. Perundingan itu merupakan yang pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping menyepakati gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang yang mengacaukan pasar keuangan dunia.

Perundingan perdagangan yang berlangsung sejak Senin terus berlanjut hingga Rabu. China Daily menyebutkan dalam sebuah editorial tentang pendirian kuat Beijing bahwa sengketa perdagangan tersebut membahayakan kedua negara dan menganggu rantai pasokan dan ketertiban perdagangan internasional.

"Namun, pihaknya juga menjelaskan mereka tidak akan mengupayakan solusi terhadap gesekan perdagangan dengan membuat konsensi tidak masuk akal, dan kesepakatan apapun harus melibatkan timbal balik (take and give) dari kedua belah pihak," katanya.

Presiden Trump dan sejumlah pejabat AS mengatakan pembicaraan tersebut berjalan mulus. Dalam pembicaraan itu disebutkan terdapat indikasi progres atas sejumlah isu termasuk pembelian komoditas energi dan pertanian AS serta meningkatnya akses ke sejumlah pasar Cina.

Namun, orang-orang yang akrab dengan pembicaraan tersebut mengungkapkan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu semakin jauh dari reformasi struktural Cina yang dituntut pemerintahan Trump. Cina diminta agar menghentikan dugaan pencurian dan pemindahan paksa teknologi AS serta tentang bagaimana Beijing memegang janji-janjinya tersebut

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement