Ahad 13 Jan 2019 12:21 WIB

21 Penambang Cina Tewas Tertimbun

Ini menjadi kecelakaan kerja paling mematikan di industri batu bara di Cina pada 2019

Rep: Lintar Satria Zulfikar/Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja tambang batubara di Cina.
Foto: cp24.com
Pekerja tambang batubara di Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 21 penambang tewas tertimbun atap sebuah pertambangan batu bara yang runtuh di provinsi Shaanxi, Cina. Pada Ahad (13/1) media yang dikelola pemerintah Cina People Daily melaporkan di dalam tambang terdapat 87 orang.  

People Daily mengatakan sebanyak 66 orang berhasil dikeluarkan dari tambang tersebut. Tapi 21 orang lainnya terjebak di dalam tanah. Di awal pencarian sebanyak 19 orang penambang dikonfirmasi sudah meninggal dunia.

Baca Juga

Sementara dua orang lainnya menghilang tapi akhirnya ditemukan dan mereka dinyatakan sudah meninggal dunia. Tambang yang runtuh tersebut milik Baiji Mining. Terletak di Lijigou kota Shenmu dan runtuh pada hari Sabtu (12/1) pukul 16.30 waktu setempat.

Shanghai Securities News (SSN) melaporkan badan keselamatan pekerja batu bara Cina, National Coal Mine Safety Administration (NCMSA) sudah meminta beberapa perusahaan pertambangan di Shandong dan Henan untuk menghentikan operasi mereka sementara. Sebab NCMSA akan melakukan inspeksi keselamatan kerja yang akan dilakukan sampai bulan Juni. 

Reuters menyatakan kecelakaan ini menjadi kecelakaan kerja paling mematikan di industri batu bara di Cina pada tahun 2019 ini. Industri batu bara di Cina memang dikenal tidak memiliki sistem keselamatan kerja yang baik.

Kantor berita milik pemerintah Cina Xinhua News Agency, juga melaporkan provinsi Shanxi yang berbatasan dengan Shaanxi dan memiliki resiko pertambangan batubara yang tinggi juga akan diinspeksi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement