Kamis 22 Mar 2018 12:31 WIB

10 Orang Tewas dalam Baku Tembak di Kashmir

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Rep: Marniati/ Red: Budi Raharjo
Perbatasan Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan.
Foto: Zee Media Bureau
Perbatasan Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID,SRINAGAR -- Lima tentara India dan lima pemberontak separatis tewas dalam pertempuran sengit di Kashmir utara. Dilansir Aljazirah, Kamis (22/3), Pengawas polisi Shamsher Hussain mengatakan baku tembak dimulai pada Selasa setelah pemberontak menembaki pasukan di daerah Kupwara.

Kupwara merupakan sebuah wilayah perbatasan di Kashmir yang dikelola India. "Lima personel keamanan dan lima teroris tewas dalam baku tembak. Operasi telah selesai. Kami sekarang membersihkan daerah itu," kata Hussain.

Identitas pemberontak belum diketahui karena baku tembak berakhir pada Rabu malam. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pertempuran terjadi di dekat Halmathpora, salah satu desa terdekat sebelum Garis Kontrol (LoC), garis demarkasi yang membagi wilayah yang disengketakan antara India dan Pakistan. Wilayah ini telah mengalami lonjakan kekerasan sejak awal tahun.

Penembakan lintas perbatasan juga semakin intensif dengan kedua belah pihak menuduh masing-masing pihak menargetkan rumah sipil di sepanjang perbatasan. Pada Ahad, lima anggota keluarga India tewas dan dua lagi luka parah setelah penembakan oleh pasukan Pakistan di daerah Poonch di wilayah Jammu.

Ini mengakibatkan hubungan antar kedua negara semakin memburuk. India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih para pemberontak. Tuduhan ini dibantah oleh Pakistan.

Kedua negara telah berperang selama puluhan tahun. Masing-masing mengklaim wilayah Kashmir secara keseluruhan.

Sentimen anti-India terjadi di antara mayoritas penduduk Muslim Kashmir. Banyak pihak yang mendukung pemberontakan terhadap penguasa India.

Kashmir adalah salah satu wilayah yang paling termiliterisasi di dunia, karena India telah menempatkan sekitar setengah juta tentara di wilayah yang disengketakan. Puluhan ribu orang tewas dalam konflik puluhan tahun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement