Kamis 03 May 2018 22:34 WIB

Pemerkosaan Geng Kembali Terjadi di India

Polisi belum menemukan pelaku pemerkosaan terhadap dua perempuan di India.

Red: Nur Aini
Unjuk rasa antipemerkosaan di New Delhi, India
Foto: AP PHOTO
Unjuk rasa antipemerkosaan di New Delhi, India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Dua gadis diperkosa beramai-ramai dalam kejadian terpisah di India dalam empat hari belakangan. Hal itu menunjukkan kejahatan tersebut masih meluas meski pemerintah setempat memberlakukan hukuman lebih keras sejak bulan lalu.

Polisi masih belum menangkap satu pun pelaku dalam dua kejadian itu. Salah seorang korban baru berusia 16 tahun. Dia mengakhiri hidupnya setelah diperkosa delapan orang pria pada Ahad (29/4) di distrik Nuh, kawasan utara negara bagian Haryana, kata petugas utama kepolisian Nazneen Bhasin kepada Reuters.

Pada Selasa (1/5), seorang gadis berusia 19 tahun juga diperkosa oleh lima laki-laki. Salah satu pelakunya adalah sopir bajaj, yang ditumpangi korban, di distrik lain di negara bagian tersebut.

"Sopir itu memanipulasi korban dengan mengatakan bahwa bus jurusan yang dikehendaki korban sudah lewat dan menawarkan diri untuk mengantarnya ke pemberhentian bus lain," kata juru bicara kepolisian Ravindra Kumar, mengutip laporan dari korban.

Gadis itu kemudian dibawa ke sebuah tempat sepi di dekat kota Gurugram lalu kemudian diperkosa oleh sang sopir bersama empat orang lain, yang telah menunggu.

"Sebuah kasus perkosaan beramai-ramai telah kami proses setelah pemeriksaan kesehatan memastikan hal tersebut. Masalah ini sekarang masih berada dalam penyelidikan," kata Kumar.

Gurugram, yang berada di pinggiran kota New Delhi, kini tengah tumbuh cepat menjadi kota satelit. Banyak perusahaan internasional mendirikan kantor di kawasan berkembang menjadi pusat industri, finansial, dan teknologi itu.

Dalam kejadian pertama, media setempat memberitakan bahwa sang korban yang baru berusia 16 tahun diculik dari rumahnya saat dia sendirian, lalu diperkosa oleh tetangga desanya sendiri. Polisi memproses insiden ini sebagai kasus pemerkosaan dan penculikan. Namun hingga kini pelaku belum ditangkap.

Kedua peristiwa itu terjadi dalam kurang satu bulan setelah India memberlakukan hukuman mati terhadap pelaku perkosaan dengan korban berusia kurang dari 12 tahun. India juga menaikkan jangka waktu hukuman penjara bagi pelaku, terutama setelah munculnya kasus pemerkosaan mengerikan terhadap seorang gadis Muslim di negara bagian Jammu dan Kashmir.

Kekerasan seksual yang diproses oleh kepolisian terus meningkat meski publik sudah menyatakan tuntutan langkah pencegahan, usai terjadinya pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang siswi di dalam bus di New Delhi pada 2012.

Pemerintah berjanji untuk mempercepat sidang kasus pemerkosaan, memberlakukan hukuman yang lebih keras, termasuk hukuman mati bagi kasus ekstrem. Namun, statistik menunjukkan bahwa laporan pemerkosaan naik sekitar 60 persen menjadi 40 ribu pada 2016, hampir setengah kasus pemerkosaan terhadap anak-anak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement