Senin 14 May 2018 18:31 WIB

Sekjen PBB Kecam Serangan Bom di Surabaya

Sekjen PBB terkejut dengan anak-anak yang digunakan dalam serangan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sekjen PBB Antonio Guterres.
Foto: EPA
Sekjen PBB Antonio Guterres.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam insiden pengeboman di tiga gereja di Surabaya yang terjadi pada Ahad (13/5). Ia mengaku terkejut karena terdapat pelaku anak-anak dalam serangan tersebut.

"Dia (Guterres) terkejut dengan laporan bahwa anak-anak digunakan untuk berpartisipasi dalam serangan itu," kata juru bicara Guterres, seperti dilaporkan laman UN News.

Ia pun menyampaikan rasa duka mendalam kepada para keluarga korban serangan bom di tiga gereja di Surabaya. "Sekretaris Jenderal menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka," katanya.

Guterres menegaskan dukungan PBB kepada Pemerintah Indonesia beserta seluruh rakyatnya untuk memerangi dan mencegah tindak terorisme. Hal itu termasuk melalui promosi pluralisme, moderasi, dan toleransi.

Gereja Pentakosta, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Gereja Santa Maria Tak Bercela yang berada di Surabaya menjadi target serangan bom pada Ahad kemarin. Insiden tersebut telah menyebabkan 14 orang tewas dan sekitar 43 lainnya luka-luka.

Berdasarkan keterangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, aksi pengeboman di tiga gereja di Surabaya itu dilakukan oleh satu keluarga yang baru saja kembali dari Suriah. Mereka diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement