Senin 28 May 2018 08:07 WIB

Ada Petisi Gadang Mahathir Mohamad Jadi Peraih Nobel

Petisi tersebut membandingkan Mahathir dengan sosok Nelson Mandela.

Mahathir Mohamad
Foto: AP Photo/Andy Wong
Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah petisi dalam jaringan (online) menggalang dukungan agar Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad dinominasikan untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 2018.

Petisi Change.org yang membandingkan Dr Mahathir dengan pejuang anti-apartheid Nelson Mandela tersebut diluncurkan pada Sabtu (26/5) dan hingga Senin pagi telah menerima 73.073 tanda tangan.

Petisi yang digagas oleh Alexandria Abishegam tersebut ditujukan ke Yayasan Nobel agar Mahathir dinominasikan mendapat Hadiah Nobel Perdamaian. Nominasi itu sebagai pengakuan atas tekadnya untuk kembali ke politik pada usia 92 dan menyingkirkan prasangka politik untuk bekerja dengan mantan pengkritiknya demi menyelamatkan bangsa Malaysia.

"Fakta bahwa Tun Dr Mahathir juga secara terbuka mengakui kesalahannya sendiri dan meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu membuatnya benar-benar menjadi 'Manusia Besar' dan seorang pemimpin untuk ditiru," kata petisi tersebut.

Petisi Ini adalah permohonan ke empat yang telah diluncurkan sejak Pakatan Harapan membentuk pemerintahan pada 10 Mei 2018. Petisi pertama diluncurkan pada 19 Mei 2018 sebagai tanggapan atas ketidakpuasan atas penunjukan Menteri Pendidikan yang baru, Dr Mazlee Malik.

Satu petisi meminta Dr Mahathir untuk mempertahankan keputusannya untuk mengambil portofolio Menteri Pendidikan meskipun ada kritikan terhadapnya yang melanggar klausul dalam manifesto Pakatan yang menyatakan bahwa Perdana Menteri tidak akan memegang posisi menteri.

Pada saat yang sama petisi kedua diluncurkan untuk mendukung Dr Maszlee Malik sebagai Menteri Pendidikan.

Dr Mahathir Mohamad menciptakan sejarah setelah menjabat sebagai perdana menteri Malaysia untuk kedua kalinya pada pada usia 92 tahun. Mahathir juga tercatat dalam sejarah sebagai perdana menteri tertua di dunia.

Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri Malaysia pada 1981 di usia 56 tahun. Saat itu dia adalah perdana menteri keempat negara Malaysia.

Mahathir mengundurkan diri dari jabatan perdana menterinya pada 2003 setelah berkuasa selama 22 tahun. Salah satu motif ia maju sebagai perdana menteri adalah untuk mengalahkan Najib Razak yang dinilai telah bertindak korup.

Mantan pentolan Barnas ini mengaku akan memimpin negara hingga satu atau dua tahun ke depan. Setelahnya,  ia akan tetap berada di dunia politik nasional, tetapi bekerja dari balik layar.

Mahathir mengatakan, setelah paling tidak dua tahun memimpin, dia akan digantikan Anwar Ibrahim yang merupakan wakil perdana menterinya dahulu.  Anwar nantinya akan memainkan peran serupa sebagai ketua koalisi dari partai pengusung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement