Senin 11 Jun 2018 15:10 WIB

Korea Utara Dilaporkan Undang Donald Trump ke Pyongyang

Pertemuan lanjutan KTT Singapura sudah dijadwalkan pada Juli dan September.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) disebut-sebut telah mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Pyongyang. Undangan diberikan sebagai tindak lanjut dari pertemuan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Singapura pada Selasa (12/6) besok.

Seperti dilaporkan Straits Times, Senin (11/6) Kim telah mengundang Trump untuk melakukan pertemuan lanjutan pada Juli nanti. Informasi tersebut diberikan seorang sumber yang saat ini berada di Singapura kepada salah satu surat kabar di Korea Selatan (Korsel) Joongang Ilbo.

Sumber itu mengatakan, pertemuan lanjutan di Pyongyang akan menindaklanjuti poin-poin penting dari proses pelucutan senjata nuklir yang didapatkan dari KTT besok. Meski demikian, belum ada kepastian lebih lanjut terkait realisasi rencana pertemuan lanjutan tersebut. "Jika pertemuan kedua sukses dilakukan, maka akan diikuti dengan pertemuan ketiga di Washington pada September," kata sumber tersebut.

Pertemuan tingkat tinggi antara Donald Trump dan Kim Jong-un rencananya dihelat pada 12 Juni besok. Pertemuan akan dimulai sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Pertemuan akan dilaksanakan di Capella Hotel yang berada di Pulau Sentosa yang terletak tidak jauh dari pulau utama Singapura. Pertemuan kedua kepala negara itu akan membahas pelucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea. Penyelenggaraan KTT tersebut tak dicapai dengan mudah. Baik Korut maupun AS pernah saling mengancam tak akan menghadiri KTT tersebut.

AS menganggap Korut tak serius untuk duduk dan merundingkan program nuklirnya. Sementara Korut berpandangan AS terlalu memaksanya untuk segera meninggalkan program nuklirnya. Namun setelah aksi saling ancam, kedua negara akhirnya sepakat untuk menghadiri KTT tersebut.

Baca: Hasil KTT Singapura Ditentukan Donald Trump dan Kim Jong-un

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement