Sabtu 07 Jul 2018 00:41 WIB

Dubes Saudi Tegaskan Negaranya di Sisi Al Quds

Saudi akan tetap menjadi negara yang terus menyerukan pembebasan Al Quds.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Muhammad Abdullah Al Shuhaibi (tengah) saat menerima ulama dan dai Internasional di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/7) malam.
Foto: Republika/Muhyiddin
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Muhammad Abdullah Al Shuhaibi (tengah) saat menerima ulama dan dai Internasional di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Muhammad Abdullah Al Shuhaibi menegaskan negaranya tetap berada di sisi rakyat Palestina yang saat ini sedang dijajah bangsa Israel. Menurut dia, sejak raja pertama Arab Saudi selalu berada di sisi Al Quds.

"Sikap Saudi tetap tidak berubah dari raja pertama, Raja Malik Abdul Azis sampai tujuh raja setelahnya, sikap Saudi tidak berubah Saudi tetap berada di sisi Al Quds," ujar Osama usai menyambut ulama dan dai se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/7).

Hal ini disampaikan Osama melalui seorang penerjemah, Ustaz Umar dari yayasan Al Manaroh. Menurut Osama, Saudi akan tetap menjadi negara yang terus menyerukan pembebasan Al Quds. Karena, menurut dia, Saudi tetap melihat Al Quds adalah kiblat pertama kaum Muslimin.

"Sehingga kota bisa lihat bagaimana kemudian negara Arab Saudi sendiri memberikan penolakan terhadap keputusan menjadikan Al Quds ini sebagai ibu kota yahudi atau zionis," ucapnya.

Osama menegaskan dengan melihat Al Quds sebagai kiblat pertama kaum Muslimin, maka Saudi mendukung agar Al Quds dikembalikan kepada kaum Muslimin yang hidup di Palestina, bukan kepada Yahudi Israel. Menurut dia, hal ini sudah dibuktikan Saudi dengan menolak apa yang menjadi klaim Presiden Amerika Donald Trump Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

Menurut dia, Saudi menolaknya bersama 119 negara Islam di Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. "Dan Saudi berada dan menjadi terdepan untuk menyerukan kepada dunia untuk mengembalikan Al Quds kepada orang-orang Palestina bukan kepada Yahudi," kata Osama.

Sementara itu, ratusan ulama dan dai saat ini tengah mengikuti Seminar Internasional Pembelaan Tanah Suci Islam yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7). Seminar itu diikuti peserta Multaqo Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa yang sebelumnya juga digelar di hotel tersebut.

Ketua Rabithah Ulama dan Dai Asia Tenggara, Zaitun Rasmin mengatakan tujuan dari seminar ini untuk menyerukan kepada pemimpin dan ulama negara Islam agar bersatu untuk sama-sama membela Baitul Maqdis. Menurut Zaitun, keberadaan Tanah Suci bagi siapa pun tidak bisa dipisahkan dari akidah dan ibadah umatnya.

"Demikianlah keberadaan kota Makkah, Madinah dan Baitul Maqdis tidak bisa dipisahkan dari akidah dan ibadah kaum Muslimin," ujar Zaitun di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement