Rabu 25 Jul 2018 16:18 WIB

ISIS Klaim Ledakan di Pakistan

Diperkirakan, bom bunuh diri mengincar polisi.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
Seorang warga Pakistan menangisi anggota keluarganya yang menjadi korban bom bunuh diri di Quetta, Pakistan, Rabu (25/7).
Foto: AP Photo/Arshad Butt
Seorang warga Pakistan menangisi anggota keluarganya yang menjadi korban bom bunuh diri di Quetta, Pakistan, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim  bertanggung jawab atas ledakan dekat tempat pemungutan suara di Quetta, Pakistan pada Rabu (25/7). Dilaporkan, 24 orang tewas pada peristiwa tersebut

Kantor berita AMAQ milik kelompok itu melaporkan  serangan  dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri. Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut atau bukti untuk klaim itu.

Setidaknya 24 orang tewas dalam ledakan bom dekat sebuah tempat pemungutan suara di kota Quetta, Pakistan. Korban tewas termasuk dua anggota polisi. Dilansir Aljazirah, Rabu (25/7), Juru bicara Rumah Sakit Sipil Quetta, Waseem Baig mengatakan 35 orang terluka dalam ledakan itu. 

Baca juga, Pemilu Pakistan Diguncang Bom, 20 Orang Tewas

Ledakan itu diperkirakan menargetkan konvoi polisi. Ledakan terjadi hanya beberapa jam setelah tempat pemungutan suara (TPS) dibuka untuk pemilihan parlemen negara itu.

Lebih dari 30 partai politik dan 12.570 kandidat bersaing untuk dukungan sekitar 106 juta pemilih yang terdaftar. Mereka akan memilih untuk majelis nasional dan empat provinsi.

Pemilihan akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat di 85 ribu tempat pemungutan suara yang diawaki oleh 800 ribu polisi dan pasukan militer.

Awal bulan ini, ledakan bom bunuh diri menewaskan 149 orang di sebuah rapat umum pemilihan umum di kota Mastung,  di provinsi Baluchistan. Serangan itu juga diklaim oleh militan ISIS. 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement