Rabu 05 Sep 2018 00:50 WIB

Jepang Dihantam Topan Terkuat dalam 25 Tahun, 6 Orang Tewas

Sebanyak 300 ribu orang mengungsi karena topan Jebi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kerusakan fasilitas umum di Osaka akibat topan Jebi.
Foto: AFP
Kerusakan fasilitas umum di Osaka akibat topan Jebi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Setidaknya enam orang tewas akibat topan Jebi di Jepang. Menurut siaran NHK, ribuan orang telah terdampar di Bandara Internasional Kansai, yang terletak di sebuah pulau buatan di Teluk Osaka, setelah banjir dan kerusakan jembatan yang menuju ke bandara.

Peringatan evakuasi dikeluarkan untuk lebih dari 300 ribu orang ketika angin dan hujan dari Topan Jebi mulai meningkat pada Selasa sore. Sebagian besar dari mereka disarankan untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju ke 1.500 tempat penampungan sementara di kota pelabuhan barat Kobe.

Dilansir di The Guardian, Selasa (4/9) dijelaskan, Badan meteorologi mengatakan dalam peringatan di televisi bahwa sistem itu dapat memicu angin kencang, tanah longsor dan banjir di bagian selatan dan barat daya kepulauan itu, serta gelombang tinggi, kilat dan tornado.

Perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, mendesak warga untuk mengungsi lebih awal dan membatalkan rencana perjalanan ke Kyushu di barat daya Jepang untuk mengawasi tanggapan pemerintah. Tayangan televisi menunjukkan ombak menghantam garis pantai di tengah peringatan pasang tinggi.

Badan Meteorologi menyebutkan, sementara topan diperkirakan tidak akan membuat pukulan langsung di Tokyo, jalurnya akan mengambil alih kota-kota Osaka dan Kyoto sebelum menuju ke laut.

Badan ini menambahkan bahwa jika Jebi mempertahankan kekuatan saat ini dari 216km per jam (135 mph), maka ini akan menjadi topan kuat pertama yang menyerang Jepang sejak tahun 1993.

“Ada kemungkinan bahwa Jebi akan mendarat sambil mempertahankan kekuatan ekstrim,” kata Ryuta Kurora, kepala peramal cuaca.

"Pada jam-jam sebelum badai menyerang daratan, beberapa daerah sudah mengalami badai hebat, dan badai akan semakin kuat dan kuat," kata dia.

Ancaman lebih banyak banjir dan longsor segera datang setelah beberapa bagian Jepang dilanda hujan lebat yang menewaskan lebih dari 200 orang pada bulan Juli.

Karena topan ini bergerak menuju utara dari pulau selatan Okinawa, Jebi sudah menyebabkan gangguan yang meluas ke penerbangan dan transportasi umum. Hampir 600 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, bersama dengan sejumlah feri dan kereta api.

Layanan kereta peluru telah dikurangi, sementara sekolah-sekolah lokal dan Universal Studios Jepang, yang berlokasi dekat Osaka, ditutup untuk hari itu.

Badan meteorologi mengatakan Jebi diperkirakan akan melewati Laut Jepang pada Selasa malam dan telah melemah menjadi topan ekstratropis pada Rabu pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement