Kamis 08 Nov 2018 19:41 WIB

Korut Mendadak Batalkan Pertemuan dengan AS

Hubungan AS dan Korut dispekulasikan retak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Pyongyang, Korut, Ahad (7/10).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Pyongyang, Korut, Ahad (7/10).

https://www.republika.co.id/berita/internasional/amerika/18/11/08/phvj9z382-trump-kembali-rancang-pertemuan-dengan-kim-jongunREPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) menunda pertemuan utusan mereka dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) di New York. Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha mengatakan akan membahas hal itu dengan pemerintah AS.

Sebelumnya direncanakan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan pejabat Korut Kim Yong-chol di ibukota AS pada waktu setempat. Tapi, Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan pertemuan tersebut ditunda.

"AS menjelaskan kepada kami menerima pemberitahuan dari Korea Utara menunda pembicaraan tersebut," kata Kang, seperti dilansir dari Yonhap, Kamis (8/11).

Belum ada pemberitahuan selanjutnya kapan pertemuan tersebut akan digelar. Kang mengatakan ia belum menelpon kembali Pompeo untuk membahas hal itu.

Sebelum pengumuman mendadak itu, perwakilan khusus AS untuk Korut Stephen Biegun berbicara dengan perwakilan khusus Korsel untuk Korut Lee Do-hoon melalui sambungan telpon. Spekulasi tentang mengapa pertemuan Pompeo-Kim ini dibatalkan melebar ke mana-mana. Hal itu termasuk spekulasi rentaknya hubungan AS-Korut yang dibangun sejak awal tahun ini. 

Kabarnya Pyongyang belum siap menerima permintaan AS untuk melanjutkan langkah menuju denuklirisasi. Salah satu permintaan AS tersebut ialah menunjukkan daftar persenjataan nuklir dan semua fasilitas yang berhubungan dengannya.

Beberapa media melaporkan adanya kemungkinan Presiden AS Donald Trump sudah menolak permintaan Kim Yong-chol yang menjabat sebagai wakil ketua Partai Pekerja Korut tersebut untuk melakukan pertemuan terpisah. Kementerian Luar Negeri AS membantah spekulasi adanya keretakan hubungan dengan Korut.

"Waktu yang tepat, waktu yang tepat, ini tentang pengaturan waktu, adanya perubahan jadwal, faktanya jadwal selalu berubah, ini persoalan yang kami hadapi, sepenuhnya hanya persoalan penjadwalan dan sesederhana itu," kata wakil jurubicara Kementerian Luar Negeri AS Robert Palladino.

Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani urusan hubungan antar-Korea mengatakan walaupun pembicaraan antara Korut dan AS dibatalkan tetap akan mengimplementasikan proyek yang jalur kereta yang menghubungkan kedua negara. Korut-Korsel berencana membangun jalur kereta yang melewati demilitarized zone (DMZ).

Pada September lalu pemimpin kedua negara sudah membicarakan tentang proyek yang rencananya dilakukan pada akhir tahun ini. Kedua belah harus melakukan inspeksi bersama di jalur kereta di sebelah Utara.

Salah satu penjabat kementerian tersebut yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan proses denuklirisasi masih berjalan dengan baik. Tapi belum ada tahapan pasti apa yang akan dilakukan.

Baca: Trump Kembali Rancang Pertemuan dengan Kim Jong-un

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement