Selasa 18 Dec 2018 04:47 WIB

Diduga Diperkosa, Anak Usia Tiga Tahun Di India Kritis

Polisi menemukan gadis tersebut tidak sadarkan diri.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Seorang gadis kecil berusia tiga tahun di India berada dalam kondisi kritis setelah ia diduga diperkosa tetangganya. Seorang satpam berusia 40 tahun diduga melakukan perbuatan keji tersebut.

Dilansir BBC, polisi menemukan gadis tersebut tidak sadarkan diri. Polisi kemudian langsung membawa gadis itu ke rumah sakit untuk dan langsung dilakukan operasi.

Insiden tersebut terjadi pada Ahad (16/12). Tanggal itu adalah peringatan tahunan dari peristiwa pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam bus di Delhi.

Komisioner Perempuan Delhi, Swati Maliwal menuliskan kekecewaan atas kejadian tersebut pada Twitter-nya. "Hari ini seorang gadis berusia tiga tahun diperkosa secara brutal di Bindapur, Delhi. Gadis itu berdarah dan sangat kritis. Saya dalam perjalanan menemuinya," tulis dia, Ahad (16/12).

Hingga saat ini, masih belum diketahui informasi terbaru mengenai keadaan sang gadis. Koran Times of India menuliskan tersangka langsung diserang masyarakat setempat begitu diketahui memperkosa anak kecil. Polisi juga mengatakan, tersangka diobati terlebih dahulu sebelum mereka menangkapnya. Tersangka dikenakan pasal dalam Undang-undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POSCO) dan terancam hukuman mati.

Pada saat kejadian, orang tua sang gadis yang bekerja sebagai pekerja harian tidak berada di tempat. Tersangka diduga menarik perhatian sang gadis dengan permen dan menjemputnya di luar rumahnya.

Serangkaian kasus paedofil terjadi di India baru-baru ini. Pada April, pemerkosaan dan pembunuhan brutal terhadap seorang bocah delapan tahun di Kashmir menjadi isu hangat. Pada Juni, ratusan orang turun ke jalan di negara bagian Madhya Pradesh karena pemerkosaan yang terjadi pada gadis berusia tujuh tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement