Selasa 08 Jan 2019 22:44 WIB

Malaysia-Singapura Sepakat Redakan Sengketa Laut dan Udara

Kesepakatan tercapai setelah menteri luar negeri kedua negara bertemu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Speed boat melintasi patroli laut/ilustrasi
Foto: ant
Speed boat melintasi patroli laut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia dan Singapura sepakat mengambil langkah-langkah guna meredakan sengketa udara dan maritim di antara kedua negara. Kesepakatan tercapai setelah menteri luar negeri kedua negara melakukan pertemuan pada Selasa (8/1).  

Berdasarkan keterangan pers dari kementerian luar negeri kedua negara, langkah-langkah yang diambil termasuk penangguhan simultan dari daerah terlarang di Malaysia dekat perbatasan Singapura dan prosedur pendaratan di Bandara Seletar Singapura. Selama ini Malaysia mengeluhkan hal itu karena dianggap menghambat pembangunan gedung di negara bagian selatan.  

Sementara dalam bidang maritim, Singapura dan Malaysia sepakat membentuk kelompok kerja guna membahas masalah yang menyangkut batas pelabuhan. Bulan lalu, Desember 2018 Singapura memprotes rencana Malaysia memperpanjang batas pelabuhannya. Singapura menilai hal itu melanggar batas wilayah perairannya.  

Kedua negara setuju untuk menjaga sitiuasi di lapangan tetap kondusif. Hal itu penting agar pembahasan tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk meredakan sengketa udara dan maritim antara kedua negara berlangsung dalam suasana kondusif.  

Singapura dan Malaysia juga sepakat meningkatkan hubungan bilateral. “Kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjaga hubungan vital antara kedua negara dan meningkatkan hubungan bilateral berdasarkan kesetaraan serta saling menghormati,” kata pernyataan yang dirilis seusai pertemuan menteri luar negeri kedua negara.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement