Rabu 20 Feb 2019 13:17 WIB

Muslim India Sambut Positif Kehadiran Pangeran MBS

Muslim India menghargai hubungan India dan Arab Saudi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden India Narendra Modi menyambut Pangeran Muhammad bin Salman di Bandara.
Foto: AP/Manish Swarup)
Presiden India Narendra Modi menyambut Pangeran Muhammad bin Salman di Bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sejumlah tokoh Muslim di India beranggapan kunjungan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman ke India mempertegas hubungan baik kedua negara itu. Jumlah Muslim di India mencapai 14 persen dari populasi. Tahun lalu, sebanyak 175 ribu jamaah haji melakukan ibadah di Tanah Suci.

Ketua Komisi Minoritas Delhi, Zafarul Islam Khan berharap hubungan bilateral yang lebih kuat, menjadi keuntungan bagi umat Islam di India.

Baca Juga

“Muslim di India pergi ke Saudi untuk haji dan umrah, dan hubungan yang baik antara New Delhi dan Riyadh memastikan kita akan diperlakukan dengan baik dan diberi rasa hormat,” kata Khan seperti dilansir di Arab News, Rabu (20/2).

Dia beranggapan MBS telah menarik perhatian dan keingintahuan banyak orang dengan langkah reformasinya di Kerajaan Arab Saudi (KSA). Salah satu langkahnya, yakni upaya mendiversifikasi ekonomi dan membuka budaya di Saudi.

Dia mengklaim, hal itu yang menarik keingintahuan Muslim India untuk melihat kesepakatan dan perjanjian apa yang akan ditandatangani selama kunjungannya.

“Muslim di India sangat menghargai hubungan Saudi-India. Proses mendefinisikan kembali hubungan India dan Arab Saudi telah dimulai sejak lama. Sekarang yang terjadi adalah konsolidasi,” ujar Khan.

Sama seperti Pakistan, Pemerintah India tidak membuang kesempatan menarik investasi ke negara tersebut. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menjagokan kemajuan ekonomi yang tumbuh cepat di India untuk menarik lebih banyak investasi dari negara-negara Islam, khususnya Arab Saudi.

Jurnalis dan editor The Indian Awaz, Andalib Akhtar menggambarkan kunjungan MBS sebagai hal yang istimewa. “Untuk setiap Muslim, itu mimpi untuk pergi ke Arab Saudi untuk melakukan haji atau umrah. Itu juga merupakan tujuan bagi banyak orang India yang mencari pekerjaan,” kata Akhtar.

Menurut data Pew Research Center, India adalah penerima remitansi migran terbesar di dunia. Hampir 69 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dikirim kembali ke negara itu pada 2015 dan 10,5 miliar dolar AS dari jumlah ini berasal dari Arab Saudi. Perwakilan Dewan Politik Muslim India, Tasleem Ahmed Rehmani reputasi Arab Saudi dengan bentuk Islam konservatif telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.

"Langkah-langkah reformis putra mahkota telah diterima secara positif di negara itu," ujar Rehmani.

Dia mengatakan, sebelumnya Arab Saudi dianggap dekat dengan Pakistan, tetapi sekarang dipandang sebagai sekutu besar dan mitra strategis yang sangat dapat diandalkan.

Seorang mahasiswa di kota Patna di India timur, Shaukat Azam menilai Arab Saudi harus berinvestasi di sekolah-sekolah modern di India, daripada membangun lebih banyak madrasah dan masjid. "Saudi telah membangun madrasah (seminari) dan masjid sejak lama. Sudah saatnya investasi dilakukan untuk membangun sekolah dan perguruan tinggi modern,” kata Azam.

Selain itu, dia menuturkan banyak keluarga Muslim yang bergantung pada pendapatan dari kerabatnya yang bekerja di KSA. Karena itu, dia menyebut Saudi adalah “penyelamat” bagi banyak orang. “Saya telah mendengar banyak tentang putra mahkota dan saya berharap kunjungannya tidak hanya akan mendefinisikan kembali hubungannya dengan negara (India), tetapi juga dengan populasi Muslim pada umumnya,” ujar Azam.

Seorang profesional media, Shabuddin Yaqub mengatakan Muslim di India berutang banyak pada Riyadh, Saudi. “Hampir 200 ribu orang pergi haji ke Arab Saudi setiap tahun, ditambah banyak yang pergi untuk umrah. Muslim India mendapat penghargaan yang baik di Arab Saudi,” kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement