Rabu 27 Feb 2019 17:45 WIB

Cina Minta Pakistan dan India Tahan Diri dari Perang

Hubungan Pakistan dan India memanas karena konflik wilayah Kashmir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perbatasan Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan.
Foto: Zee Media Bureau
Perbatasan Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina kembali meminta Pakistan dan India untuk tetap tenang. Hal itu untuk menghindari ketegangan yang terus meningkat sejak serangan Kashmir pekan lalu.

"Baik Pakistan dan India negara-negara penting di sub-benua Asia Selatan," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Cina Lu Kang, Rabu (27/2).

Baca Juga

Sebelumnya, Pakistan mengaku telah menembak dua jet India yang memasuki wilayah udara mereka. Mereka juga mengatakan telah menangkap dua orang pilot India.

"Cina berharap mereka tetap mengingat perdamaian kawasan dan stabilitas, menahan diri, mengambil langkah-langkah efektif untuk memperkuat dialog, dan menjaga kepentingan kedua belah pihak dan perdamaian dan stabilitas di kawasan," tambah Lu.

Serangan India terjadi ketika para pejabat India mengumumkan setidaknya tiga jet tempur Pakistan telah memasuki wilayah udara di atas Kashmir yang dikelola India. Namun pesawat itu kembali setelah dicegat oleh jet India.

"Kami berharap mereka menghindari situasi terburuk," kata Lu.

Mantan duta besar India untuk Amerika Serikat Lalit Mansingh mengatakan negaranya sudah menarik garis baru dengan Pakistan. Kini, kata Mansingh, India tidak lagi menerapkan kebijakan menahan diri.

Mansingh mengatakan serangan udara India ke wilayah Pakistan menandakan negaranya menerapkan doktrin baru. Dalam serangan tersebut pilot angkatan udara India masuk ke wilayah Pakistan paling dalam sejak tahun 1971. 

Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan mengatakan mereka menutup penerbangan komersial karena meningkatnya ketegangan dengan India. Badan otoritas tersebut tidak mengungkapkan kapan penerbangan komersial dibuka kembali.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement