Sabtu 02 Mar 2019 23:24 WIB

35 Muslim Rohingya Ditemukan Selamat di Pantai Malaysia

35 Muslim Rohingya diduga bagian dari pengungsi yang diselundupkan lewat laut.

[ilustrasi] Sejumlah warga Rohingya menunggu di truk Polisi Myanmar untuk dibawa kembali menuju penampungan sementara yang didirika pemerintah di Desa ManSi dekat Sittwe, Negara Bagian Rakhinne, Myanmar, Rabu (21/11).
Foto: Nyunt Win/EPA EFE
[ilustrasi] Sejumlah warga Rohingya menunggu di truk Polisi Myanmar untuk dibawa kembali menuju penampungan sementara yang didirika pemerintah di Desa ManSi dekat Sittwe, Negara Bagian Rakhinne, Myanmar, Rabu (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 35 orang, yang diyakini Muslim Rohingya dan ditinggalkan di laut, dilaporkan ditemukan selamat di satu pantai Malaysia pada Jumat (1/3). Mereka dikhawatirkan oleh pihak berwenang merupakan bagian dari gelombang baru orang-orang yang diselundupkan melalui jalur laut.

Dalam beberapa bulan belakangan, sejumlah orang dari suku Rohingya di Myanmar dan Bangladesh telah menumpang perahu-perahu berusaha mencapai Malaysia, menimbulkan kecemasan akan gelombang baru pelayaran melalui laut yang berbahaya setelah tindakan keras pada 2015 atas para penyelundup orang. Sembilan anak-anak termasuk di antara 35 migran yang ditemukan terdampar di satu pantai di Perlis, negara bagian di utara Malaysia pada Jumat.

Menurut Kepala Kepolisian Perlis Noor Mushar Mohamad, kelompok itu telah diturunkan dari satu kapal nelayan di lepas pantai pada jam-jam awal Jumat pagi, kata  "Mereka diterlantarkan di tengah laut sehingga mereka dapat mencapai pantai ketika air laut surut," kata dia.

Menurut Noor, semua orang yang diselamatkan itu ditemukan dalam keadaan sehat dan diserahkan ke pihak imigrasi. Kelompok orang tersebut akan ditahan di markas urusan dalam negeri negara bagian itu untuk penyelidikan lebih lanjut.

Lebih 700 ribu orang kebanyakan dari suku Rohingya melintas ke Bangladesh pada pada 2017 menyelamatkan diri dari tindakan tentara di Rakhine, negara bagian Myanmar, menurut lembaga-lembaga PBB. Myanmar memandang Rohingya sebagai migran ilegal dari anak benua India dan telah mengurung puluhan ribu orang yang tersebar di sejumlah kamp di Rakhine sejak kekerasan melanda kawasan itu tahun 2012. Para pejabat tidak dapat mengatakan apakah para migran yang ditemukan pada Jumat telah datang dari Myanmar atau Bangladesh.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement