Jumat 15 Mar 2019 14:39 WIB

Indonesia Kecam Penembakan Masjid Christchurch

Terdapat 331 WNI di Christchurch

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
 File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).
Foto: EPA-EFE/Martin Hunter
File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mengecam aksi penembakan di  Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). “Indonesia mengecam keras aksi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada Jumat, 15 Maret 2019, sekitar pukul 13.40 waktu setempat,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan.

Indonesia juga menyampaikan belasungkawa atas korban luka dan meninggal dalam kejadian tersebut. “Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarga korban,” ucap kementerian.

Baca Juga

photo
Anggota masyarakat yang berduka duduk di tepi jalan setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengutus tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit, dan perhimpunan pelajar Indonesia setempat. “Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tersebut,” ujar Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Pemerintah mengimbau WNI di Selandia Baru tetap waspada dan berhati-hati. Menurut Kementerian Luar Negeri, terdapat 331 WNI di Christchurch, 134 di antaranya adalah pelajar. Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut serta bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington +64211950980 dan +64223812065.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement