Jumat 15 Mar 2019 15:38 WIB

Kesaksiaan Jamaah Saat Masjid Christchurch Ditembaki

Penembakan terjadi saat jamaah masjid di Christchurch Selandia Baru shalat Jumat.

Red: Nur Aini
 File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).
Foto: EPA-EFE/Martin Hunter
File foto tidak bertanggal menunjukkan Masjid Al Noor di Deans Avenue, tempat penembakan massal, di Christchurch, Selandia Baru, (15/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Sejumlah jamaah masjid Al Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru, menyatakan belum bisa mempercayai apa yang baru saja mereka alami. Masjid yang biasanya sangat khusyuk saat Jumatan tiba-tiba dipenuhi suara tembakan senjata otomatis.

Pelaku yang belum diidentifikasi memasuki masjid dan langsung menembaki jamaah yang tak berdosa. Seorang jamaah yang menggunakan kursi roda, Farid Ahmed, menjelaskan kepada media setempat peristiwa terjadi ketika khutbah baru akan dimulai.

Baca Juga

"Tiba-tiba penembakan terjadi. Dimulai dari ruang utama," ujarnya.

"Saya berada di sisi samping, jadi tak sempat melihat siapa yang menembak. Tapi saya melihat sejumlah jamaah berlarian ke arah saya berada," katanya.

"Saya melihat ada yang sudah berdarah badannya, berlari tertatih-tatih. Saat itu saya sadari situasinya serius," kata Farid.

Dia pun berusaha melarikan diri dan berhasil mencapai mobilnya di parkiran. Dari situ dia mendengar tembakan selama sekitar enam menit lamanya.

"Saya mendengar suara jeritan dan tangisan. Saya melihat orang jatuh tewas, sejumlah orang lainnya melarikan diri," ujar Farid.

"Saya berada di kursi roda, tak bisa ke mana-mana. Dia melakukan pembantaian di dalam masjid," katanya.

Saksi mata lainnya Ahmad Al-Mahmoud mengatakan pelaku penembakan mengenakan pakaian semi militer, pakai helm, dan melepaskan tembakan secara membabi-buta di dalam masjid.

"Dia pegang senjata besar. Banyak sekali peluru. Dia tiba-tiba muncul dan menembaki semua orang di dalam masjid," ujarnya kepada media setempat.

Menurut dia, jamaah berusaha menyelamatkan diri dengan cara memecahkan pintu untuk bisa keluar dari sana. Dia mengaku mendengar sedikitnya 40 kali tembakan.

Ramzan Ali, yang berada di dalam masjid saat kejadian, mengaku dirinya orang terakhir yang keluar dari tempat ruang salat.

"Imam saat itu memberikan khutbah Jumat, sekitar pukul 13.42 [waktu setempat]. Senjata mulai menyalak dan dia masuk lantas menembak membabi-buta," paparnya.

"Saya tak melihat orangnya langsung karena sedang tengkurap dan berpikir jika saya berdiri akan kena tembakan," kata Ramzan.

"Saya orang terakhir yang keluar dari masjid dan melihat di lantai banyak sekali tubuh tergeletak," ujarnya.

Dia merasa beruntung bisa selamat dalam kejadian ini.

Radio New Zealand mengutip saksi mata lainnya di dalam masjid yang mengaku melihat darah berceceran di mana-mana.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-03-15/kesaksian-jamaah-masjid-al-noor-saat-terjadi-penembakan/10905610
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement