Ahad 17 Mar 2019 13:27 WIB

Penembak Masjid Christchurch Anggota Klub Senjata Api

Pelaku penembakan masjid itu biasanya berlatih dengan senjata AR-15.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Gambar yang diambil dari video terduga pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Foto: AP
Gambar yang diambil dari video terduga pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MILTON -- Anggota klub senjata api di Otago, Selandia Baru terkejut mengetahui salah satu anggota mereka pelaku penembakan di dua masjid Christchurch. Para anggota Bruce Rifle Club mengenal Brenton Harrison Tarrant yang biasanya berlatih dengan senjata AR-15.

Tarrant tinggal di Dunedin sejak 2017. Warga sekitar menggambarkannya sebagai sosok pendiam dan orang yang senang membicarakan perjalanan-perjalanannya. Dilansir di New Zealand Herald, Ahad (17/3) Wakil Presiden Bruce Rifle Club Scott Willams mengonfirmasi keanggotaan Tarrant kepada surat kabar lokal Otago Daily Times.

Baca Juga

Klub yang bermarkas di Milburn tersebut merupakan tempat untuk latihan menembak. Willams mengatakan anggota eksekutif klub sudah memberikan keterangan mereka kepada polisi. Dari yang Williams ingat, Tarrant menggunakan AR-15 dan senjata berburu untuk latihan menembak.

Williams mengatakan siapa pun yang memiliki izin memiliki senjata dapat mempunyai AR-15. Tapi ada batasan dalam cara mereka mengonfigurasinya. Williams mengatakan Tarrant tampak normal seperti orang lain dan tidak pernah menyinggung pandangannya tentang orang Muslim.

"Saya pikir kami merasa sedikit terkejut dan kaget dan mungkin dikhianati, kami memiliki orang seperti ini di klub, orang yang melakukan hal mengerikan seperti ini," kata Williams. 

Williams mengatakan anggota klub yang sebanyak 100 orang lebih merasa terkejut dengan peristiwa ini. Williams tidak yakin berapa kali Tarrant berlatih di tempat latihan menembak, tapi menurutnya, Tarrant selalu senang membantu klub sejak ia bergabung pada awal 2018.

"Ia selalu senang membantu pekerjaaan apa pun yang dibutuhkan klub atau ketika mengatur dan menurunkan target," kata Williams.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan ia yakin Tarrant pelaku utama dalam penembakan di Christchurch. Ardern mengatakan Tarrant sudah keluar masuk Selandia Baru secara sporadis.

"Orang ini sudah berkeliling dunia, dalam waktu yang sporadis menghabiskan waktu di Selandia Baru. Mereka bukan warga Christchurch, faktanya pada saat kejadian mereka tinggal di Dunedin," kata Ardern.

Sebelumnya, Tarrant dikonfirmasi sebagai warga Australia. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pelaku sebelumnya tidak diketahui pihak berwenang Australia.

"Ia warga Australia, jelas hal itu mendorong penyelidikan di Australia dan semua hal yang kami dapatkan akan dibagikan dan dikomunikasikan dengan pihak berwenang Selandia Baru," kata Morrison.

Sebelum Jumat (15/3) lalu, warga Grafton, kota tepi sungai Australia mengenal Tarrant sebagai orang yang terobsesi dengan kebugaran dan berasal dari keluarga terpandang. Laki-laki berusia 28 tahun itu sekolah di SMA Negeri Grafton lalu menjadi pelatih di gym setempat.

Tracey Gray yang mempekerjakan Tarrant pada 2009 mengatakan Tarrant cukup berdedikasi. Lalu, ayahnya yang dikenal sebagai orang terpandang meninggal dunia. Tarrant yang mendapatkan warisan langsung berkeliling dunia sebelum akhirnya menetap di Selandia Baru.

"Saya pikir ada sesuatu yang mengubahnya selama perjalanannya selama beberapa tahun di luar negeri," kata Gray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement