Senin 18 Mar 2019 11:54 WIB

Pelaku Penembakan Masjid Christchurch Kunjungi Yunani 2016

Otoritas Yunani saat ini menyelidiki apa yang dilakukan pelaku selama di negara itu.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Gambar yang diambil dari video terduga pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Foto: AP
Gambar yang diambil dari video terduga pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant dilaporkan pernah mengunjungi Yunani pada 2016. Pihak berwenang Yunani mengonfirmasi informasi tersebut.

Menurut otoritas Yunani, Tarrant menghabiskan waktu cukup lama di negara itu, sebagai bagian dari rangkaian perjalanannya. Pria berusia 28 tahun itu datang ke Yunani tepatnya pada 20 Maret 2016.

Baca Juga

Tarrant menuju Yunani dari Istanbul, Turki. Tempat pertama yang dituju oleh pria tersebut di Yunani adalah kota pelabuhan Heraklion yang tepatnya terletak di Pulau Kreta dan kemudian menuju Santorini.

Pada tahun yang sama, tepatnya pada 29 November dan 10 Desember, Tarrant kembali mengunjungi Yunani. Namun, kedatangannya kala itu diketahui hanya untuk transit saat melakukan penerbangan.

Tarrant dilaporkan terbang ke Bukares dan Rumania dari Kairo, Mesir melalui Yunani. Ia kemudian kembali ke Kairo.

photo
Polisi New South Wales menggeledah rumah saudara perempuan terdakwa penembakan Masjid Christchurch di Sandy Beach, Australia, Senin (18/3).

Otoritas Yunani saat ini menyelidiki apa saja yang dilakukan pelaku selama berada di negara itu. Sebuah sumber menyebutkan Tarrant menetap setidaknya selama dua pekan di sana.

Dalam sebuah manifesto yang ditulis Tarrant, terdapat bahasa Yunani, yaitu kata Turkofagos yang diartikan sebagai Pemakan Turki atau Turk Eater. Ini adalah nama panggilan dari Nikitaras, salah satu pemimpin perang kemerdekaan Yunani yang melawan pemerintahan Ottoman pada abad ke-19.

Kata kedua yang merujuk pada sejarah Yunani adalah Lepanto yang diketahui merupakan nama yang diberikan oleh penguasa Venesia kepada salah satu kota di negara itu, Nafpaktos pada abad ke-15. Ini terjadi sebelum wilayah itu berada di bawah kekuasaan Ottoman.

Pasukan Ottoman memiliki stasiun angkatan laut besar di Nafpaktos, yang terletak sekitar 170 Km barat laut Athena. Pada 1571, pertempuran laut bersejarah Lepanto terjadi di daerah itu, dan pasukan Barat mengalahkan armada Kekaisaran Ottoman.

Selain itu, Tarrant juga menuliskan sejumlah nama pemimpin militer Eropa yang melawan Kekaisaran Ottoman pada abad ke-16 dan 17. Secara keseluruhan, manifesto berjumlah 74 halaman yang diunggah pelaku ke jejaring sosial Twitter dan forum online 8chan menyatakan kebencian dirinya pada imigran Muslim di Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement