REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir April mendatang. Pertemuan yang membahas Korea Utara dan perdagangan AS-Jepang itu sudah dikonfirmasi pejabat pemerintah AS dan media Jepang pada Kamis (21/3).
Surat kabar Jepang Asahi Shimbun melaporkan pemerintah Jepang yang meminta pertemuan tersebut dilakukan. Belum diketahui tanggal pasti pertemuan tersebut hanya disebutkan akan digelar pada akhir April.
Pejabat pemerintah AS mengatakan kunjungan Abe itu sedang dalam proses perencanaan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan perjalanan Abe keluar negeri belum diputuskan.
Asahi Shimbun melaporkan tampaknya pembicaraan itu akan fokus membahas Korut. Setelah pertemuan kedua antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Trump pada Februari lalu dapat dinilai gagal.
Stasiun televisi Jepang NHK melaporkan Kabinet Jepang diperkirakan akan menggelar pemungutan suara tentang perpanjangan sanksi terhadap Korut untuk dua tahun ke depan. Perdagangan Jepang-AS juga diprediksi akan dibahas dalam pertemuan Abe-Trump itu.
Trump sudah menuntut pabrik-pabrik otomotif Jepang untuk memperluas lapangan pekerjaan di AS. Dengan alasan keamanan nasional Gedung Putih juga mengancam akan menaikkan tarif impor sampai 25 persen untuk kendaraan impor.
Pemerintah Jepang sudah berulang kali mengatakan pada tahun lalu, Abe dan Trump sudah sepakat agar AS tidak menaikkan tarif impor mereka. Dengan syarat ada pembicaraan ulang tentang kesepakatan dagang antar-kedua negara.
Tidak hanya antar-kedua pemimpin negara. Asahi Shimbun juga melaporkan Menteri Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi akan melakukan pertemuan terpisah dengan Wakil Perdagangan AS Robert Lighthizer pada April mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
