Jumat 22 Mar 2019 08:45 WIB

Berpakaian Serba Hitam, PM Ardern Hadiri Shalat Jumat

Ardern mengikuti rangkaian shalat Jumat hingga tuntas.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berada di antara jamaah saat shalat Jumat di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3).
Foto: Reuters/Jorge Silva
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berada di antara jamaah saat shalat Jumat di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menghadiri shalat Jumat di Hagley Park yang berada di seberang Masjid Al Noor, Christchurch, Jumat (22/3). Ardern tiba dengan berpakaian serba hitam lengkap dengan penutup kepala berwarna hitam.

Ia memakai pasmina yang sama yang ia kenakan saat pertama kali mengunjungi Christchurch. Seperti dilansir Radio New Zaeland (RNZ), Ardern mengikuti seluruh prosesi shalat Jumat hingga tuntas.

Baca Juga

Masyarakat non-Muslim yang pergi ke Hagley Park membentuk barisan di sekitar warga yang shalat untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada komunitas Muslim. Sebagian besar warga Selandia Baru yang perempuan datang dengan mengenakan penutup kepala.

Azan berlangsung sekitar pukul 13.30 waktu setempat dan berlangsung sekitar satu menit lebih 40 detik dan disiarkan secara nasional. Usai azan, seluruh masyarakat Selandia Baru mengheningkan cipta selama dua menit. Kemudian, dilanjutkan dengan shalat Jumat.

Ardern meminta rakyatnya di seluruh negeri untuk bergabung dalam merefleksikan upacara sepekan memperingati tragedi memilukan ini. "Saya tahu banyak warga Selandia Baru ingin menandai pekan yang telah berlalu sejak serangan teroris dan untuk mendukung komunitas Muslim ketika mereka kembali ke masjid," kata Ardern.

Dia mengatakan cara kita memilih untuk berefleksi diri mendoakan selama keheningan akan berbeda bagi kita masing-masing. "Setiap orang harus melakukan apa yang terasa benar bagi mereka, di mana pun mereka berada, di rumah, di tempat kerja, di sekolah," kata Ardern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement