Jumat 29 Mar 2019 16:11 WIB

Korban Tewas Kebakaran Gedung di Bangladesh 25 Orang

Hanya satu korban kebakaran yang teridentifikasi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pemadam kebakaran memadamkan api di gedung perkantoran di Dhaka, Bangladesh, Kamis (28/3).
Foto: AP Photo/Mahmud Hossain Opu
Pemadam kebakaran memadamkan api di gedung perkantoran di Dhaka, Bangladesh, Kamis (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Korban tewas akibat kebakaran di Dhaka meningkat hingga 25 orang. Si jago merah melalap gedung tinggi di kawasan komersial kelas atas ibu kota Bangladesh, Kamis (28/3). Wakil Komisaris Polisi Metropolitan Dhaka, Mostak Ahmed mengatakan, Jumat (29/3), korban mencapai 25 orang.

Hanya satu korban yang teridentifikasi. "Masih kami periksa, jika seseorang datang kepada kami, kami akan memverifikasi," kata dia.

Baca Juga

Korban luka dari peristiwa ini mencapai 70 orang. Saat ini banyak dari mereka yang dirawat di Rumah Sakit Dhaka Medical College.

Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum SM Rezaul Karim mengatakan tuntutan pidana akan diajukan terhadap pemilik bangunan tempat kebakaran. Sebanyak empat lantai atas dibangun secara ilegal.

Rezaul Karim juga berjanji mengambil tindakan terhadap para pejabat dalam pelayanannya. Tindakan lebih lanjut akan diterapkan, jika mereka bersalah terkait dengan mengizinkan lantai tambahan atau pelanggaran lainnya.

Kebakaran terjadi selama beberapa jam pada Kamis. Sejumlah orang terjebak dalam bangunan. Beberapa dari mereka berteriak minta tolong dari lantai atas dan atap. Pada Jumat pagi, tidak ada asap yang terlihat dari FR Tower di distrik komersial Banani, Dhaka.

Kebakaran besar kerap terjadi di Bangladesh. Diperkirakan hal itu disebabkan longgarnya peraturan, dan buruknya kondisi bangunan. Dalam beberapa tahun terakhir ratusan orang tewas dalam insiden yang serupa.

Bulan lalu, kobaran api di Dhaka menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai puluhan lainnya. Tak lama berselang, kebakaran kembali terjadi di daerah kumuh di kota pantai Chittagong.

Dhaka dengan populasi lebih dari 18 juta merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Menurut data Bank Dunia, sekitar 3,5 juta penduduknya tinggal di daerah kumuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement