Selasa 02 Apr 2019 04:06 WIB

Facebook Hapus Ratusan Akun di India dan Pakistan, Ada Apa?

Facebook menghapus akun yang sebarkan konten politik dan hoaks.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nashih Nashrullah
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI—Facebook telah menghapus 712 akun dan 390 halaman di India dan Pakistan karena perilaku tidak otentik. Banyak akun-akun terkait dengan oposisi Partai Kongres India beberapa hari sebelum pemilihan nasional dan juga militer Pakistan.

Facebook semakin mendapat tekanan di seluruh dunia untuk memastikan platform media sosialnya tidak disalahgunakan untuk tujuan politik atau menyebarkan informasi yang salah. Tindakan terhadap akun yang diduga terkait dengan Kongres, menandai langkah berani oleh Facebook.

Baca Juga

Platform ini memiliki lebih dari 300 juta pengguna di India, di mana platform ini telah menjadi alat kampanye politik utama dalam pemilu yang dimulai pada 11 April. 

Sementara Perdana Menteri Narendra Modi dan para pesaingnya menggunakan akun facebook resmi untuk mengirim pesan politik kepada jutaan pengikut, ribuan halaman yang tidak terverifikasi juga berbagi unggahan untuk mendukung atau mengkritik politisi.

Di antara hal-hal paling signifikan yang telah dihapus, Facebook mengatakan telah mencatat 549 akun dan 138 halaman yang ditautkan ke Kongres India untuk perilaku tidak otentik yang terkoordinasi. 

Sementara itu dalam sebuah cuitan Twitter, Kongres menyatakan tidak ada halaman resmi atau halaman terverifikasi yang dijalankan sukarelawan telah dihapus.

Dalam menghadapi meningkatnya permintaan regulasi yang lebih ketat, Facebook telah mengambil langkah serupa di tempat lain. Di Pakistan, Facebook menghapus 57 akun, 24 halaman, tujuh grup, dan 15 akun Instagram karena hal yang sama.

Akun-akun tersebut sebagai bagian dari jaringan yang berasal dari sana dan dikaitkan dengan karyawan dari unit militer Pakistan. Kepala Kebijakan Cyber Secutity Facebook, Nathaniel Gleicher mengatakan perusahaan telah menghapus akun berdasarkan perilaku mereka, bukan konten.

“Tinjauan perusahaan menemukan orang-orang yang menggunakan akun palsu dan menerbitkan unggahan termasuk kritik terhadap BJP yang terkait dengan INC (Indian National Congress) IT Cell,” ujar Gleicher, Senin (1/4)

Dua dari sampel yang dibagikan Facebook adalah unggahan yang mengkritik inisiatif Modi dan menyerukan untuk mendukung partai Kongres dan presidennya, Rahul Gandhi.

Sementara itu akun dan halaman facebook maupun instagram di Pakistan dijalankan oleh karyawan dari unit hubungan masyarakat militer Pakistan, Inter Services Public Reations (ISPR).  Tidak ada komentar lebih lanjut dari ISPR.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement