Senin 22 Apr 2019 08:14 WIB

Bom Gereja di Hari Paskah, MUI: Ini tak Beradab

MUI mendorong otoritas Kepolisian Sri Lanka mengungkap dalang serangan tersebut.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Teguh Firmansyah
 Petugas kepolisian Sri Lanka membuka jalan ketika sebuah mobil ambulans melaju dengan membawa korban ledakan Gereja di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).
Foto: AP/ Eranga Jayawardena
Petugas kepolisian Sri Lanka membuka jalan ketika sebuah mobil ambulans melaju dengan membawa korban ledakan Gereja di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengutuk keras peledakan bom di beberapa gereja di Sri Lanka. Perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut tidak memiliki rasa kemanusiaan.  

Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas akibat serangan bom beruntun itu. Ia mengatakan, MUI juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para keluarga korban agar mereka tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini.

Baca Juga

"Ini jelas-jelas merupakan perbuatan tercela dan tidak beradab dan harus ditindak dan dihentikan," kata Anwar, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id Senin (22/4).

Dalam hal ini, MUI mengimbau pihak kepolisian Sri Lanka untuk secepatnya dapat mengungkap dan menangkap para pelaku dan menyeret mereka ke meja hijau untuk diadili dan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.

Di samping itu, MUI juga meminta masyarakat dunia untuk tidak mengaitkan tindakan yang tidak beradab ini dengan agama para pelakunya. Hal itu, menurutnya, agar masalah tersebut tidak melebar ke mana-mana.

Sebelumnya, Ahad (20/4), ledakan terjadi di beberapa gereja dan hotel di Kolombo, Sri Lanka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement