Rabu 24 Apr 2019 01:48 WIB

Intelijen India Peringatkan Sri Lanka Sebelum Bom Meledak

Peringatan serangan bom ke Sri Lanka diberikan oleh intelijen India.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nur Aini
Tentara Sri Lanka berjaga di luar Gereja St Anthony's, sehari setelah serangan di Kolombo, Sri Lanka, Senin (22/4). Laporan terbaru menyebutkan korban tewas sudah mencapai 290 orang.
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Tentara Sri Lanka berjaga di luar Gereja St Anthony's, sehari setelah serangan di Kolombo, Sri Lanka, Senin (22/4). Laporan terbaru menyebutkan korban tewas sudah mencapai 290 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Pihak intelijen Sri Lanka ternyata sempat mendapatkan informasi terkait adanya rencana serangan oleh kelompok militan. Peringatan itu didapatkan oleh intelijen sekitar beberapa jam sebelum serangkaian serangan bom bunuh diri terjadi di Sri Lanka dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Informasi itu diberikan oleh petugas-petugas intelijen India. Setelah mendapatkan informasi, pihak intelijen India segera menghubungi pihak intelijen Sri Lanka untuk memberikan peringatan waspada terhadap serangan dari kelompok militan.

Baca Juga

Kontak antara intelijen India dan intelijen Sri Lanka itu terjadi hanya sekitar dua jam sebelum serangan peringatan pertama terjadi. Informasi itu telah dikonfirmasi oleh sumber dari departemen pertahanan Sri Lanka dan juga sumber dari pemerintahan India.

Salah satu sumber dari pemerintahan Sri Lanka juga mengungkapkan bahwa sebuah peringatan sudah dikirimkan oleh India pada Sabtu malam. Di sisi lain, seorang sumber dari pemerintah India juga mengungkapkan bahwa pesan peringatan serupa telah diberikan kepada agen intelijen Sri Lanka pada 4 April dan 20 April.

Hingga saat ini, pemerintah Sri Lanka maupun kementerian luar negeri India belum memberikan respons resmi terkait hal itu.

Sebelumnya, serangkaian serangan bom bunuh diri terjadi pada Minggu Paskah di Sri Lanka. Serangkaian serangan bom bunuh diri itu menewaskan 321 orang dan melukai sekitar 500 orang.

Ada tiga gereja dan empat hotel yang menjadi sasaran serangan bunuh diri pada Ahad pagi lalu. Serangan ini sontak membuat gempar Sri Lanka yang dikenal sebagai negara yang cukup damai, khususnya setelah perang sipil berakhir satu dekade lalu.

Kelompok militan ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri di Sri Lanka sebagai perbuatan mereka pada Selasa. Akan tetapi, klaim yang mereka utarakan itu tidak disertai dengan bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan mereka dengan serangan yang terjadi di Sri Lanka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement