Jumat 03 May 2019 03:30 WIB

Shinzo Abe Ajak Kim Jong-un Bertemu untuk Pulihkan Hubungan

Jepang dianggap sebagai negara yang paling keras terhadap korut.

Rep: Dedi Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan nama era kekaisaran baru, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4).
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan nama era kekaisaran baru, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menawarkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk bertemu dalam rangka memulihkan hubungan diplomatik antar kedua negara itu. Pertemuan itu diserukan Abe demi menyelesaikan perselisihan kedua negara yang sudah terjadi selama menahun.

Abe yang selama ini dipandang cukup keras dalam kebijakan luar negeri yang ditempuh terhadap Pyongyang justru menunjukkan sikap yang melunak. Pertemuan yang ditawarkan itu diharapkan bisa meredam ketegangan kedua negara sejak peristiwa penculika warga Jepang di masa lalu oleh agen pemerintah Korea Utara.

Baca Juga

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (3/5), kepada Sankei Shimbun, Abe mengatakan ingin bertemu dengan Kim Jong-un empat mata tanpa syarat dan berbicara secara jujur dengan pikiran yang terbuka.

"Sangat penting bagi negara kita untuk proaktif dalam menangani masalah ini. Kita tidak bisa mematahkan masalah ketidakpercayaan antara Jepang dan Korea Utara kecuali jika saya langsung menghadapi Kim," kata Abe, Kamis (2/5).

Ia berharap, Kim Jong-un sebagai seorang pemimpin Korea Utara dapat membuat keputusan secara strategis dan fleksibel. Tentunya, yang terbaik untuk Korea Utara dan juga Jepang.

Sebagaimana diketahui, Jepang selama ini dianggap dunia sebagai negara yang paling keras terhadap Korea Utara dibanding negara-negara besar lainnya di dunia. Itu karena Pyongyang terus berulang kali melakukan uji coba peluncuran rudal dan melintas di wilayah teritorial Jepang.

Hingga akhir 2017, Korea Utara tercatat berkali-kali melakukan uji coba rudal yang terbang di atas daratan Jepang. Hal ini memicu peringatan dan sikap keras Jepang terhadap Korea Utara. Namun, Jepang saat ini seolah tengah mencari jalan relevan menangani Korea Utara ketika disaat yang bersamaan, Kim Jong-un bergerak cepat memperluas lingkaran diplomatiknya.

Pada pekan lalu, Kim telah bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, Presiden Cina Xi Jinping dan Pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in.

Diketahui, Abe bahkan telah meminta Trump untuk membantu penyelesaian masalah Jepang dan Korea Selatan yang sudah berlarut-larut. Trump menyatakan akan mengadakan pertemuan dengan Abe pada akhir Mei di Jepang. Kunjungan Trump ke Jepang sekaligus dalam rangka bertemu Kaisar baru Jepang, Naruhito yang baru dinobatkan Rabu lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement