Ahad 12 May 2019 11:29 WIB

Tiongkok Gelar Simposium Pelajar Indonesia se–Asia Oseania

Simposium di Tiongkok ini membahas sejumlah isu aktual terkait Industri 4.0.

Poster Simposium Pelajar Indonesia se-Asia Oseania yang digelar PPI Tiongkok.
Foto: PPI Tiongkok
Poster Simposium Pelajar Indonesia se-Asia Oseania yang digelar PPI Tiongkok.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Simposium International PPI kawasan Asia-Oseania 2019 (Simposium Asia-Oseania 2019) kembali digelar. Simposium ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di kawasan Asia-Oseania yang tahun di dilaksanakan di negeri tirai bambu, Tiongkok.

Acara ini diselenggarakan selama tiga hari pada 17-19 Mei 2019, yang dipadukan dengan tiga rangkaian acara besar, yakni simposium, festival budaya, dan job fair. Para pembicara yang hadir antara lain Rocky Gerung (Pendiri Setara Institute), Budiman Sudjatmiko (Pendiri Inovator 4.0 ID), Lisa Widodo (SVP Blibli.com), Tyovan Ari Widagdo (Pendiri Bahaso.com), dan Rudy Lumanto (Ketua ID-SIRTII/CC).

Juga, Arief Hartawan (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Beijing), Djauhari Oratmangun (Dubes RI untuk RRC dan Mongolia) sebagai Keynote Speech, dan Komjen Suhardi Alius (Kepala BNPT) sebagai Special Guest. Acara Simposium ini dilaksanakan pada hari terakhir, yakni 19 Mei 2019.

“Tiongkok dipilih menjadi tuan rumah simposium karena negara itu sedang menyiapkan Revolusi Industri 5.0 dan kita bisa belajar dari pengalaman Tiongkok dari Revolusi Industri 4.0,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT), Fadlan Muzakki, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Panitia membuka paket sponsorship untuk bisa mendapatkan job fair booth dan keuntungan-keuntungan lainnya. Acara ini menargetkan 400 peserta Simposium dan job fair, selanjutnya 3.000-5.000 peserta Festival Budaya.

Simposium yang akan dilaksanakan tepat di kota Tianjin ini mengusung tema utama “Resolusi Millennials dalam Akselerasi Revolusi Industri Nasional”.

Ketua Pelaksana Simposium Internasional PPI Asia-Oseania, Denis, menambahkan pembahasan simposium ini dibagi dalam tiga sub-bahasan yang sudah tertera dalam delegate pack di website simposium.ppitiongkok.org.

Ketiga sub-bahasan itu mencakup isu membangun generasi muda kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan global, revitalisasi dan peranan cybersecurity dalam isu strategis nasional, juga tantangan dan peluang millennials Indonesia dalam era digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement