Kamis 25 Apr 2019 13:58 WIB

Putin Yakinkan Kim tentang Isu Semenanjung Korea

Putin mengatakan banyak yang harus dilakukan dalam hubungan bilateral dengan Korut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).
Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia-Korea Utara (Korut) di Vladivostok, Kamis (25/4). Ia yakin KTT tersebut dapat berkontribusi dalam menyelesaikan situasi di Semenanjung Korea.

"Saya yakin kunjungan Anda (pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un) hari ini ke Rusia akan berkontribusi pada pengembangan hubungan bilateral, membantu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara-cara yang mungkin untuk menyelesaikan situasi di Semenanjung Korea, untuk melihat apa yang dapat dilakukan bersama, apa yang dapat dilakukan Rusia untuk mendukung apa yang sekarang sedang berjalan," ucapnya, dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.

Baca Juga

Putin mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kim untuk mengembangkan dialog antar-Korea dan menormalisasi hubungan dengan Amerika Serikat (AS). "Tidak diragukan lagi, kami menyambut upaya Anda," katanya.

Pada kesempatan itu, Putin mengatakan tahun lalu Rusia dan Korut memperingati 70 tahun hubungan diplomatiknya. "Saya ingat kunjungan saya ke negara Anda. Ayah Anda (Kim Jong-il) adalah salah satu penulis perjanjian dasar, perjanjian persahabatan antara negara-negara kita," ujar Putin.

Menurut dia, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mempererat hubungan kedua negara. "Tentu saja, banyak yang harus dilakukan dalam hubungan bilateral, untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi serta kontak kemanusiaan," ucapnya.

Kim mengunjungi Rusia dengan menggunakan kereta. Dia mengaku senang bisa menyambangi negara tersebut. Pertemuan perdananya dengan Putin diharapkan dapat membantu menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement