Kamis 23 May 2019 12:00 WIB

AS Desak Korsel Berhenti Pakai Produk Huawei

AS desak negaa-negara sekutunya tidak memakai produk Huawei.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Surat kabar Korea Selatan (Korsel) Chonsun Ilbo melaporkan pemerintah Amerika Serikat (AS) melobi Negeri Gingseng untuk tidak lagi menggunakan produk dari Huawei. Hal itu dilakukan saat Washington terus mendesak sekutu-sekutunya untuk tidak menggunakan produk perusahaan asal Cina tersebut. 

Chosun Ilbo memberitakan dalam suatu kesempatan pejabat Departemen Luar Negeri AS bertemu dengan sejawatnya dari Korsel yang menyatakan perusahaan setempat LG Uplus Corp yang menggunakan peralatan Huawei 'tidak boleh lagi melayani wilayah sensitif di Korsel'. Pejabat itu menambahkan Huawei harus keluar dari Korsel sesegera mungkin. 

Baca Juga

Dalam perdagangan bursa Kamis (23/5) pagi saham LG Uplus turun 6 persen dibandingkan dengan acuan (benchmark) Kospi yang turun 0,4 persen. "LG Uplus tidak menerima pernyataan atau permintaan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan maupun Amerika Serikat tentang penggunaan peralatan Huawei," kata salah satu pejabat LG Uplus, Kamis (23/5). 

Washington sudah menekan sekutu-sekutunya untuk tidak lagi menggunakan peralatan dari Huawei karena dikhawatirkan dapat digunakan untuk spionase dan melakukan serangan siber. Tuduhan yang menurut Huawei tidak mendasar. 

Korsel salah satu sekutu terdekat AS tapi juga eksportir terbesar Cina. Berdasarkan data pemerintah Korsel pada tahun ini ekspor Cina hampir seperempat total ekspor Korsel. 

Chonsul Ilbo melaporkan melalui berbagai saluran diplomatik pemerintah AS berulang kali mengirimkan pesan kepada Kementerian Luar Negeri Korsel. Pesan itu berisi peringatan produk Huawei dapat menciptakan masalah keamanan. 

Chonsun Ilbo tidak mengungkapkan nama dari sumber mereka. "AS sudah menekan pentingnya keamanan peralatan jaringan 5G, dan kami menyadari posisi AS," kata Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataan mereka. 

Kementerian Luar Negeri Korsel menambahkan Seoul dan Washington masih terus mendiskusikan masalah tersebut. Tapi mereka tidak menjelaskan apa saja yang sedang dibicarakan. Kedutaan Besar AS di Seoul belum menanggapi komentar tentang laporan Chonsun Ilbo tersebut.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement