Selasa 11 Jun 2019 21:43 WIB

Serangan Vertigo Diduga Penyebab Jatuhnya Pilot F-35 Jepang

Pesawat F-35 Jepang jatuh di lepas Pantai Barat-Laut Jepang 9 April lalu.

Pesawat F-35 ini akan menjadi daya tarik utama dalam pameran dirgantara ‘Avalon Air Show’, Australia.
Foto: ABC
Pesawat F-35 ini akan menjadi daya tarik utama dalam pameran dirgantara ‘Avalon Air Show’, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO— Angkatan Udara Jepang pada Senin (10/6) menyatakan vertigo tampaknya menyebabkan salah satu pilotnya menerbangkan jet tempur F-35 ke Samudra Pasifik pada April, dan menghantam air dengan kecepatan lebih dari 1.100 kilometer per jam.

Jet buatan Lockheen Martin Corp tersebut hilang dari layar radar selama pelatihan dengan tiga lagi F-35 di atas lautan itu di lepas pantai barat-laut Jepang pada 9 April. Pilot itu yang berusia 41 tahun tewas.

Baca Juga

"Kami percaya sangat mungkin pilot menderita vertigo atau sebagian disorientasi dan tidak menyadari kondisinya," kata Menteri Pertahanan Jepang, Takeshi Iwaya, dalam satu taklimat, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (11/6) siang.

"Itu dapat memengaruhi setiap pilot tak peduli betapa pun berpengalamannya dia," katanya.

Dengan menepis masalah teknik atau perangkat lunak sebagai penyebab kecelakaan pesawat tempur canggih tersebut, penilaian Jepang tampaknya memberi rasa lega kepada negara lain yang mengoperasikan atau berencana memperoleh jet itu, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

 

  

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement