Rabu 05 Jun 2019 10:45 WIB

Hong Kong Peringati 30 Tahun Tiananmen Kekhawatiran Terhadap Beijing Meningkat

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Belasan ribu warga di Hong Kong menghadiri malam peringatan 30 tahun peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen Beijing, dimana tentara China melepaskan tembakan ke arah mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa pro-demokrasi.

Peringatan Tiananmen di Hong Kong

Belasan ribu membawa lilin dan berbagai poster berkumpul di taman terbesar di Hong Kong Victoria Park dalam suasana yang sangat berbeda dimana di Tiananmaen situasi keamanan sangat ketat dimana petugas keamanan berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya pengunjuk rasa.

Pihak penyelenggara mengatakan yang hadir di Victoria Park sekitar 180 ribu orang memenuhi enam lapangan sepakbola yang ada di sana, namun polisi mengatakan jumlah yang hadir sekitar 37 ribu orang.

Hong Kong sebelum adalah koloni Inggris dan dikembalikan ke China di tahun 1997 lewat sistem 'satu negara, dua sistem' yang memberi kebebasan kepada warga di sana, hal yang tidak terjadi di Daratan China.

Hong Kong menjadi salah satu dari dua wilayah resmi di China, selain Macau, yang secara terbuka mengadakan peringatan tahunan peristiwa Tiananmen.

Banyak warga di Hong Kong berkumpul di dekat Patung Dewi Demokrasi, patung serupa yang diarak di Lapangan Tiananmen dalam unjuk rasa pro demokrasi di Beijing di tahun 1989 tersebut.

Di China Daratan, dimana perayaan tidak boleh dilakukan, penjagaan keamanan sudah dilakukan dengan ketat di sekitar Lapangan Tiananmen.

Bagi banyak warga di Hong Kong, protes ini sudah menjadi pernyataan politik dengan semakin banyak diantara mereka yang khawatir bahwa kebebasan di bekas koloni Inggris tersebut semakin tergerusi sekarang dibawah kekuasaan China.

Para pengunjuk rasa mengatakan aksi ini merupakan kesempatan bagi adanya demokrasi di China, dan mereka juga mendesak mereka yang dipenjara karena protes demokrasi dibebaskan.

China tidak pernah menjelaskan berapa orang yang tewas dalam peristiwa di tahun 1989 namun kelompok HAM dan saksi mata mengatakan yang tewasnya jumlahnya mungkin ribuan orang.

Reuters/ABC

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement