Selasa 18 Jun 2019 06:25 WIB

Polisi India Selamatkan 27 Pekerja Anak dari Pabrik Biskuit

Pekerja anak India itu bekerja selama 12 jam sehari.

Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Kepolisian India menyelamatkan 27 pekerja anak dari sebuah pabrik yang digunakan untuk membuat biskuit terkemuka di negara tersebut, Senin (17/6). Polisi dan petugas sosial menggrebek pabrik yang digunakan oleh Parle Products Private Limited, pembuat sejumlah biskuit terkenal di India yang berada di kota bagian timur, Raipur.

Parle Products mengatakan mempunyai aturan ketat untuk tidak mempekerjakan buruh anak di pabrik mereka sendiri. Parle Products akan menyelidiki pabrik Raipur yang dijalankan oleh perusahaan lain.

Baca Juga

"Sejumlah bocah laki-laki itu mengatakan bekerja dari pukul 08.00 hingga 20.00 untuk mengemas biskut dan menjalankan mesin-mesin. Sedikitnya ada tiga anak laki-laki berumur di bawah 14 tahun," kata Kantanaths Sinha seorang anggota komite sosial untuk anak di Raipur.

Dinas tenaga kerja India memperkenankan orang berusia antara 15-18 tahun untuk bekerja di bidang yang tidak membahayakan dan dengan jam kerja terbatas. Indeks global untuk buruh anak yang diterbitkan bulan lalu oleh konsultan Verisk Maplecroft menempatkan India pada peringkat 47 terburuk dari 198 negara dan disebutkan 'tidak ada perbaikan yang nyata' sejak kajian sebelumnya pada 2016.

"Pabrik, dalam kasus ini, tidak dimiliki atau dijalankan oleh Parle Products tetapi dikerjakan oleh pihak ketiga sebagai sub-kontraktor. Meskipun demikian kami khawatir atas dugaan tersebut dan saat ini menyelidiki masalah tersebut," kata Mayank Shah, seorang pejabat eksekutif di Parle Products.

Perusahaan tersebut mengatakan memiliki lima pabrik sendiri dan kontrak kerja dengan 70 pabrik lainnya di seluruh negeri untuk membuat biskuti Parle-G. "Kami memprakarsai audit tenaga manusia di seluruh pemasok pihak ketiga," demikian pernyataan melalui surat elektronik.

"Ke depan, kami juga akan menerapkan sistem penerimaan pekerja yang lebih ketat dan kebijakan karyawan yang lebih bisa memastikan dengan melakukan sidak ke kontraktor pihak ketiga agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang di unit-unit tersebut," kata pernyataan itu.

Anak-anak yang semuanya berasal dari negara bagian sekitarnya, kini berada di rumah penampungan dan akan dipulangkan kepada keluarganya. "Ini merupakan pemberantasan pertama di Raipur untuk kasus seperti ini," kata Arif Shaikh, inspektur polisi di Raipur.

"Buruh anak sudah pasti dilakukan dengan pengaturan tertentu danpemberantasannya akan dilakukan terus di semua industri. Kami juga berbicara dengan anak-anak yang diselamatkan tersebut untuk melihat bagaimana mereka dipekerjakan dan siapa saja yang terlibat."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement