Kamis 13 Jun 2019 16:16 WIB

31 Anak India Tewas Setelah Makan Buah Leci

Penyakit otak bisa dikaitkan dengan zat beracun dalam buah leci.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Buah Leci.
Foto: EPA
Buah Leci.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Setidaknya 31 anak-anak meninggal dunia di India utara dalam 10 hari terakhir. Mereka meninggal dunia akibat zat beracun yang ditemukan dalam buah leci.

Tragedi ini dilaporkan oleh dua rumah sakit di Muzaffarpur, Negara Bagian Bihar yang terkenal karena kebun leci yang subur. Anak-anak yang meninggal dunia tersebut mengalami gejala acute encephalitis syndrom (AES).

Baca Juga

Sebagian besar dari anak-anak tersebut kehilangan glukosa dalam darah mereka. Sementara, 40 anak lainnya mengeluhkan gejala yang sama dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kami berusaha sebaik-baiknya untuk menyelamatkan mereka," ujar Kepala Rumah Sakit Sri Krishna, S P Singh, dilansir The Guardian, Kamis (13/6).

Pejabat kesehatan, Ashok Kumar Singh mengatakan, wabah penyakit terjadi setiap tahun selama musim panas di Muzaffarpur dan distrik-distrik di sekitarnya sejak 1995. Biasanya, wabah tersebut muncul bertepatan dengan musim panen leci.

"Departemen kesehatan telah mengeluarkan nasihat bagi orang-orang untuk merawat anak-anak mereka selama musim panas ketika suhu siang hari di atas 40 derajat," kata Ashok Kumar Singh.

Gejala AES, secara lokal dikenal sebagai chamki bukhar dan pernah menewaskan 150 nyawa pada 2014. Pada 2015, peneliti di Amerika Serikat (AS) mengatakan, penyakit otak bisa dikaitkan dengan zat beracun yang ditemukan dalam buah-buahan eksotis.

Mereka juga mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengungkap penyebab dari penyakit tersebut, yang mengarah pada kejang, mengubah kondisi mental dan kematian di lebih dari sepertiga kasus. Wabah penyakit neurologis juga telah diamati di daerah-daerah Bangladesh dan Vietnam yang banyak ditumbuhi leci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement