Kamis 20 Jun 2019 10:13 WIB

12 Diplomat Asing Takjub Kunjungi Indonesia

Kemenlu mengundang para diplomat dari berbagai negara untuk mengenal Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir berswafoto dengan 12 diplomat asing dalam kegiatan Friends of Indonesia (FOI) 2019 di Jakarta, Rabu (19/6).
Foto: Republika/Fergi Nadira
Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir berswafoto dengan 12 diplomat asing dalam kegiatan Friends of Indonesia (FOI) 2019 di Jakarta, Rabu (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali menggelar kegiatan Friends of Indonesia (FOI) 2019 dengan tema Fellowship for Future Ambassadors. Kegiatan ini merupakan tahun kedua Kemenlu mengundang para diplomat dari berbagai negara untuk mengenal Indonesia.

Direktur Diplomasi Publik Kemenlu Aziz Nurwahyudi mengatakan, inisiatif Indonesia ini bertujuan menciptakan sahabat Indonesia dari kalangan diplomat muda yang merupakan diplomat masa depan di negara-negara lain. Hal ini agar di kemudian hari mampu memberikan manfaat peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang antara Indonesia dengan negara asal para peserta.

Baca Juga

"Para diplomat diharapkan mengerti dan memahami Indonesia secara langsung.

Selama ini mereka yang menangani desk Indonesia belum pernah ke Indonesia," ujar Aziz kepada Republika.co.id, Rabu (19/6) malam saat menjamu makan malam para diplomat.

Dengan dihadirkannya kegiatan ini, para diplomat muda memiliki pengalaman mengenali Indonesia, memperbanyak link dengan para diplomat senior negaranya di Indonesia, serta merasakan secara nyata budaya, suasana, dan keadaan di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan selama 10 hari yang dimulai dari 18-28 Juni 2019. Para diplomat dari 12 negara di antaranya berasal dari Timor Leste, Irlandia, Papua Nugini, Tuvalu, Peru, Kolombia, Kosta Rika, Mozambik, Ukraina, Nepal, Nauru, dan Kepulauan Solomon.

"Di Indonesia selama 10 hari itu, mereka akan mengikuti rangkaian kegiatan di lima kota besar seperti Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Gresik, Surabaya, dan Bali," ujar Aziz.

photo
Foto: Republika/Fergi Nadira

Aziz mengatakan, kegiatan akan berakhir di Bali dengan mengunjungi Institute Peace and Democracy. Kemudian para diplomat akan berkunjung ke Ubud dan desa Penglipuran untuk mengenal demokrasi secara langsung.

Diplomat muda asal Timor Leste, Adriana Martins merasa Indonesia adalah rumahnya. Sebab di Timor Leste banyak orang Indonesia tinggal di sana. Dia pun dengan fasih berbahasa Indonesia

"Ini kali pertama saya ke Indonesia, sangat mengesankan. Meski di tempat saya banyak orang Indonesia, tapi saya baru merasakan suasana di sini sangat baik, orang-orangnya baik," kata dia saat ditanya kesan pertama ke Indonesia.

Diplomat lain dari Kepulauan Solomon, Regina Claire Lausao sangat menikmati Indonesia. Dia takjub dengan banyaknya sepeda motor dan gedung pencakar langit yang ia lihat saat pertama kali menginjak Jakarta.

photo
Foto: Republika/Fergi Nadira

"Ini luar biasa, sangat berbeda di negara saya. Banyak gedung tinggi, dan orang naik motor sangat banyak dan berani," katanya.

Dipolomat lain asal Irlandia Cathal O'Haghan dengan lahapnya menyantap nasi ayam goreng dari restoran Aromanis, Gondangdia. Sejak dua hari di Jakarta, ia selalu makan nasi yang jarang ia lakukan di negaranya.

"Nikmat sekali, saya suka nasi," kata dia.

Para diplomat sampai pada Selasa (18/6). Keesokan harinya mereka berkunjung santai ke Kemenlu RI untuk berdiskusi menyoal Indonesia Now dengan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Para diplomat diberikan baju batik sebagai kesan pertama datang ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement