Jumat 31 May 2019 23:10 WIB

Israel Tembak Remaja Palestina yang Coba Sebrang Perbatasan

Remaja tersebut berusia 16 tahun.

Rep: Fergi nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pemadam kebakaran Israel memadamkan api yang berasal dari alat pembakar yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dekat pagar perbatasan Israel dan Gaza, Rabu, (15/5). Rakyat Palestina menandai peringatan Hari Nakba ke-71 dengan berdemonstrasi di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza.
Foto: AP
Pemadam kebakaran Israel memadamkan api yang berasal dari alat pembakar yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dekat pagar perbatasan Israel dan Gaza, Rabu, (15/5). Rakyat Palestina menandai peringatan Hari Nakba ke-71 dengan berdemonstrasi di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, BETTHLEHEM - Pasukan Israel dilaporkan menembak hingga tewas seorang remaja Palestina yang berupaya memanjat pagar keamanan untuk menyebrang ke Israel dari Tepi Barat, Jumat (31/5) waktu setempat. Hal itu dilaporkan oleh seorang pejabat Israel, dan salah satu saksi mata dari Palestina.

Saksi mata Palestina yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, remaja tersebut berusia 16 tahun. Ia mencoba memanjat pagar perbatasan dekat Bethlehem di Tepi Barat untuk mengunjungi Yerusalem selama bulan Ramadhan.

Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan, remaja yang tak disebutkan namanya itu meninggal dunia karena tembakan pasukan penjaga keamanan perbatasan Israel. Sementara satu remaja lain berusia 21 tahun juga turut ditembak sebab mencoba memanjat menyebrangi perbatasan, namun ia hanya terluka.

Seorang juru bicara kepolisisan perbatasan Israel mengatakan, bahwa pasukan telah menembak seorang warga Palestina sebab mencoba menyusup ke Israel dengan menaikki pagar. Pihak kepolisian perbatasan masih menyelidiki insiden itu.

Israel diketahui telah waspada selama liburan Ramadhan satu bulan ini, terutama setelah serangan penikaman di Yerusalem dini hari. Atas peristiwa itu, dua warga Israel terluka, dan penyerang tewas.

Terdapat serangan sporadis Palestina di Israel sejak pembicaraan damai yang ditengahi Amerika Serikat pada 2014 lalu. Palestina mengatakan, banyak dari serangan itu sebagian karena frustasi pada pembatasan yang dilakukan Israel.

Israel mengatakan, serangan itu dipicu oleh hasutan. Menurut Israel kadang serangan itu dimotivasi oleh masalah pribadi penyerang. Palestina mengatakan, akses ke kota suci melalui tiitk pemeriksaan Tepi Barat relatif terbuka, dengan semua wanita, dan pria di atas usia 40 tahun diizinkan masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement