Rabu 29 May 2019 05:02 WIB

Platform Media Sosial Punya Tanggung Jawab Besar

Walter Steinmeier mengingatkan para politisi dan pelaku media soal media sosial ini.

Rep: deutsche-welle/ Red:
Presiden Jerman Steinmeier: Platform Media Sosial Punya Tanggungjawab Besar
Presiden Jerman Steinmeier: Platform Media Sosial Punya Tanggungjawab Besar

Presiden Frank-Walter Steinmeier melalui tayangan live turut membuka konferensi internasional DW Global Media Forum (GMF) 2019 di Bonn bersama Direktur Jendral Deutsche Welle Peter Limbourg.

Dalam percakapan dengan Peter Limbourg mengenai perubahan cepat teknologi komunikasi dewasa ini , Frank-Walter Steinmeier mengingatkan para politisi dan pelaku media tidak jatuh "dalam perangkap" teknologi dan media sosial.

"Tak perlu disebutkan lagi, perkembangan itu telah mengubah cara kita berkomunikasi, baik secara pribadi maupun politik. Jumlah orang yang menggunakan media sosial untuk mencari informasi secara politis telah meningkat," kata Presiden Jerman.

Steinmeier mengatakan, yang paling mengkhawatirkannya adalah cara penggunaan media sosial yang telah mengubah nada wacana politik. Komunikasi dan informasi "mengalir tanpa henti, posisinya sangat sering hanya hitam dan putih," dengan sedikit dan sama sekali tidak ada dorongan untuk berkompromi. "Mereka yang memiliki pendapat bertentangan sering dicap sebagai lawan atau musuh."

Mendemokrasikan digitalisasi

Steinmeier mengakui bahwa politik dan demokrasi di zaman sekarang perlu memanfaatkan digitalisasi, namun penting juga untuk "mendemokrasikan digitalisasi. Dominasi beberapa perusahaan teknologi yang menguasai media global adalah ancaman bagi demokrasi.

"Platform-platform (media sosial) itu memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi persyaratan dan standarnya," tandasnya.

Aktivis internet dan pelopor realitas virtual Jaron Lanier dari AS membuka sambutannya dengan permohonan maaf "atas hal-hal buruk yang: disebabkan oleh Silicon Valley." Ketika internet diciptakan, paltform itu dimaksudkan sebagai "wadah bagi semua." Namun yang terjadi saat ini, ternyata "yang muncul hanyalah beberapa monopoli," katanya.

Facebook, Google dan platform media sosial lain makin lama makin membuat manusia kehilangan suara, kata Jaron Lanier. Untuk memperbaiki situasi di internet, dibutuhkan sebuah model bisnis yang baru, tandasnya.

Dia juga mengusulkan agar perusahaan seperti Google dan Facebook, yang menggunakan data-data dari orang lain, membayar untuk setiap penggunaan data itu. Misalnya Google harus membayar semcam pajak untuk setiap hal yang muncul sebagai hasil pencarian. Demikian juga Facebook harus membayar pajak untuk setiap akun yang didaftarkan.

Global Media Forum 2019 mengusung tema "Shifting Powers." Dihadiri sekitar 2.000 perserta dari 140 negara dan diisi sekitar 70 agenda diskusi dan lokakarya. Di sela-sela GMF 2019 akan digelar penyerahan penghargaan DW Freedom of Speech Award, yang tahun ini diberikan kepada jurnalis Meksiko Anabel Hernandez. (hp/ae)

Martin Muno

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement