Jumat 09 Feb 2018 06:57 WIB

Disebut Terlibat Pemerkosaan, Ini Jawaban Menteri Prancis

Hulot pernah menjalin asmara dengan seorang cucu tokoh politik terkenal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Teguh Firmansyah
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang menteri dalam kabinet Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyangkal melakukan pelecehan seksual. Nicolas Hulot yang merupakan Menteri Lingkungan Hidup menyatakan hal tersebut setelah dua minggu lalu dilaporkan melakukan pemerkosaan.

Perdana Menteri Edouard Philippe juga menunjukkan dukungannya. Ia mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak mempercayai Hulot.

Hulot awalnya adalah seorang pembawa acara program petualangan TV yang terkenal. Ia telah mengkampanyekan masalah perlindungan untuk lingkungan hidup selama bertahun-tahun.

Macron disebut sebagai satu-satunya Presiden yang mampu mengajak tokoh lingkungan hidup ini untuk masuk dalam kabinet. Sebelumnya Hulot telah banyak menolak tawaran serupa seperti yang dilakukannya pada Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy, dan Francois Hollande.

Beberapa tuduhan yang diberikan kepada Hulot akan dipublikasikan di majalah prancis pada Jumat ini. Namun ia sudah menjadi bahan pembicaraan sejak beberapa minggu lalu.

Menteri Lingkungan Hidup ini telah diwawancara oleh BFMTV pada Kamis tentang tuduhan menjalani sebuah hubungan asmara dengan seorang cucu tokoh politik terkenal pada 1997. Hulot kemudian mengakui bahwa wanita tersebut pernah membuat sebuah pengaduan pada 2008 namun kasusnya saat ini telah diberhentikan.

"Saya ditanyai atas permintaanku sendiri dan para penyidik dengan cepat menyimpulkan bahwa tidak ada yang menyarankan bahwa kasus tersebut harus ditindaklanjuti. Hal itu menyakitkan, ketika tuduhan itu tidak benar dan tidak berdasar. Kemarin anak-anakku menangis," ujar Hulot kepada saluran TV tersebut dilansir dari BBC, Jumat (9/2).

Ia menyebut situasi sekarang sebuah mimpi buruk dan rumor yang ada adalah hal yang memalukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement