Sabtu 03 Mar 2018 20:55 WIB

Italia Bersiap Hadapi Pemilihan Umum

Jajak pendapat menunjukkan aliansi kanan-tengah akan jadi blok terbesar parlemen.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Seorang warga, usai memilih, memasukkan surat suara ke dalam kotak suara. (ilustrasi)
Foto: AP
Seorang warga, usai memilih, memasukkan surat suara ke dalam kotak suara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ROMA -- Partai politik utama Italia bersiap untuk pemilihan umum pada Ahad (4/3). Mereka mengaku siap memenangkan pemilu.

Pemungutan suara akan diadakan pada pukul 07.00 sampai 23.00 waktu setempat, dengan penghitungan suara diikuti saat pemungutan suara ditutup. Kampanye terakhir diadakan oleh Partai Demokrat yang berkuasa, partai anti-pembangunan Gerakan Bintang Lima, dan partai anti-imigran Liga Utara.

Jajak pendapat menunjukkan aliansi kanan-tengah Perdana Menteri Silvio Berlusconi akan menembus blok terbesar di parlemen yang saat ini kondisinya menggantung. Dia tidak bisa memegang jabatan publik sampai tahun depan karena adanya kecurangan pemalsuan pajak.

Perdana menteri yang telah menjabat sebanyak empat kali itu telah mendukung Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani sebagai pilihannya untuk memimpin negara tersebut. Menurut laporan BBC, Sabtu(3/3), imigrasi dan tingginya tingkat pengangguran kaum muda telah menjadi isu dominan dalam pendekatan pemilihan umum kali ini.

Suasana marah dan terpecah belah terjadi di negara itu. Banyak pihak telah menjanjikan tiket besar seperti kenaikan pensiun, yang mungkin tidak dapat bertahan jika pemerintah koalisi harus dibentuk.

Jajak pendapat resmi telah dilarang selama dua pekan terakhir, namun Gerakan Bintang Lima secara luas diperkirakan akan muncul sebagai partai terbesar. Pemimpinnya menentang kebijakan penghematan dan mendukung untuk menemukan alternatif bagi euro.

Italia telah dijalankan oleh sebuah kabinet sementara sejak Desember 2016. Ketika itu Perdana Menteri Matteo Renzi mengundurkan diri setelah mempertaruhkan posisinya dalam referendum untuk merombak fungsi gedung parlemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement