Ahad 20 May 2018 08:09 WIB

'Kesepakatan Nuklir Iran tak Sempurna, Tetapi Lebih Baik'

Uni Eropa tak ingin meninggalkan kesepakatan nuklir Iran setelah AS menarik diri.

Kanselir Jerman, Angela Merkel
Foto: AP
Kanselir Jerman, Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Uni Eropa tak memiliki keinginan untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran setelah AS menarik diri dari kesepakatan tersebut. Walaupun kesepakatan nuklir Iran tidak sempurna, tetapi ini lebih baik daripada tak ada kesepakatan.

"Jerman, Inggris, Prancis dan semua rekan kami di UE mendukung kesepakatan ini dan kami bermaksud berpegang pada kesepakatan tersebut pada masa depan," kata Merkel dalam taklimat yang ditayangkan televisi setelah pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kota Pelancongan Laut Hitam, Sochi.

Merkel mengatakan kesepakatan nuklir Iran adalah salah satu topik yang ia bahas dengan Putin. Keduanya "bersatu" dalam mendukung pembicaraan yang berlanjut dengan Iran mengenai program rudal balistik dan nuklirnya.

Kanselir Jerman itu juga mengatakan UE sedang membahas berbagai langkah untuk melindungi dari dampak kemungkinan sanksi AS terhadap lembaga Eropa yang bekerjasama dengan Iran. “Akan tetapi, tak seorang pun harus memelihara ilusi dengan ganti-rugi yang sangat besar. Ini adalah keputusan ekonomi dan semua perusahaan harus membuat pilihan mereka sendiri," kata Merkel.

Kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dinamakan Rencana Aksi Menyeluruh Gabungan (JCPOA), ditandatangani pada 2015. Kesepakatan diteken oleh Iran, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, dan Jerman.

Pada 8 Mei, Presiden AS Donald Trump mengatakan negaranya akan keluar dari kesepakatan tersebut. Sebab, ia menuduh kesepakatan itu telah gagal mencegah Iran membuat senjata nuklir atau mendukung terorisme di wilayah tersebut.

 

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement