Selasa 19 Jun 2018 18:43 WIB

Prancis tak Tertarik Tiru Kebijakan Trump Soal Imigran

Griveaux katakan tidak ingin melihat apa yang terjadi di AS juga terjadi di Eropa

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Juru bicara Pemerintah Prancis Benjamin Griveaux mengatakan Eropa dan Amerika Serikat (AS) tidak memiliki nilai yang sama dalam memperlakukan imigran. AS diketahui telah mengeluarkan kebijakan untuk memisahkan para anak-anak imigran dengan orang tua mereka yang tiba di perbatasan dari Meksiko.

Uni Eropa menghadapi krisisnya sendiri mengenai bagaimana menangani arus masuk imigran selama bertahun-tahun. Griveaux mengatakan dia tidak ingin melihat apa yang terjadi di AS juga terjadi di Eropa.

"Kami tidak memiliki model peradaban yang sama, jelas kami tidak memiliki nilai-nilai yang sama," kata Griveaux kepada stasiun televisi France 2, Selasa (19/6).

Pemisahan anak-anak imigran dari orang tua mereka berasal dari kebijakan toleransi nol yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini juga memungkinkan para imigran yang masuk ke AS secara ilegal untuk dituntut di pengadilan.

Imigran yang ditangkap oleh penjaga perbatasan akan ditahan di penjara federal. Sementara anak-anak mereka akan dikirim ke fasilitas penampungan terpisah, beberapa di antaranya berada di lokasi terpencil.

Rekaman video yang dirilis oleh Pemerintah AS menunjukkan anak-anak imigran itu ditampung di dalam sel-sel kawat berlantai beton. Partai Demokrat AS mengecam perlakuan itu dan menyebutnya biadab.

"Gambar-gambar ini mengejutkan," kata Griveaux. Para pejabat pemerintahan Trump mengatakan pendekatan ini diperlukan untuk mengamankan perbatasan AS dan mencegah imigrasi ilegal.

Krisis imigrasi di Eropa telah bergantung pada politik regional. Pemerintahan Italia sekarang memegang kekuasaan, sementara pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel berjuang untuk bertahan terhadap kebijakan imigrasinya.

Ditolaknya 629 imigran yang ada di atas kapal penyelamat pekan lalu oleh Italia, telah menunjukkan cacat Uni Eropa dalam menangani arus imigrasi. Koalisi junior Merkel bahkan telah memberikan waktu hingga 28-29 Juni untuk mendapatkan kesepakatan imigrasi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement