Kamis 19 Jul 2018 09:30 WIB

Putin Buka Kembali Kota Pengembangan Racun Syaraf Novichok

Serangan racun Novichok sebelumnya menggegerkan Inggris.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Polisi Inggris mencari petunjuk kasus baru racun Novichok yang menyerang dua warga setempat.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Polisi Inggris mencari petunjuk kasus baru racun Novichok yang menyerang dua warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani surat keputusan untuk pembukaan kembali kota tertutup tempat pengembangan racun saraf Novichok. Sejumlah ilmuwan Rusia sebelumnya mengatakan bahwa racun Novichok dikembangkan selama masa Uni Soviet di kota Shikhany. Namun kota tersebut telah ditutup sejak 1970-an.

"Presiden Putin pada Selasa (17/7) telah menandatangani surat keputusan presiden yang menghapus status entitas teritorial administratif tertutup bagi kota kami," kata juru bicara pemerintah Yulia Ershova dilansir Telegraph dari AFP, Rabu (18/7).

"Pabrik kami, yang merupakan cabang dari Institut Penelitian Ilmiah Kimia Organik dan Teknologi Negara, masih berfungsi, namun kami tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi setelah Shikhany kembali dibuka," kata Yulia menambahkan.

Sebelumnya, Pemerintahan Uni Soviet telah membangun jaringan kota-kota tertutup untuk membangun instalasi militer dan fasilitas penelitian rahasia yang aksesnya sangat terbatas. Diterbitkan dalam situs resmi pravo.gov.ru yang dilansir Telegraph, surat keputusan tersebut memberi pemerintah daerah waktu enam bulan untuk mempersiapkan perubahan status kota yang memiliki populasi 5.500 orang itu.

Namun, tidak ada petunjuk yang menyebut perubahan status kota Shikhany tersebut berkaitan dengan kasus Novichok, yang sempat membuat geger Inggris, setelah mantan agen Sergei Skripal ditemukan tak sadarkan diri bersama putrinya di kota Salisbury, Mei lalu. Sebelumnya, Inggris menuduh Rusia berada di belakang serangan racun saraf tersebut yang juga dengan tegas telah dibantah pejabat Kremlin. Namun, Rusia juga membantah keberadaan Novichok yang disimpan di kota Shikhany tersebut, namun mengatakan racun saraf itu tersimpan di fasilitas lain di wilayah Saratov selatan.

Baca: Gedung Putih Bantah Trump Katakan Rusia tak Incar AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement